Baru Mencoba Berlari? Simak Tujuh Tips Berikut!

Baru Mencoba Berlari? Simak Tujuh Tips Berikut!

Kesehatan 577

Lari merupakan olahraga simpel yang bisa dilakukan di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun. Dengan hanya bermodalkan sepasang sepatu, kamu bisa langsung lari dan mendapatkan berbagai manfaat yang ditawarkan, seperti mengurangi risiko penyakit jantung, menguatkan otot dan tulang, serta dapat mengurangi tingkat stres.

Shop with Me

Flowest Collagen drink
IDR 120.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah Crystal Secret Essential Package (Cleanser 100 ml, Serum 20 ml, Day Cream 30 g)
IDR 397.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sweetshirt dress by H&M
IDR 200.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Tiga sesi lari berdurasi 30 menit sudah lebih dari cukup untuk mencapai durasi aktivitas fisik yang direkomendasikan bagi orang dewasa. Meskipun demikian, awal perjalanan lari mungkin tidak mudah bagi sebagian orang. Maka dari itu, berikut 7 tips bagi kamu yang sedang ingin mencoba lari secara rutin dan berkelanjutan.

  1. Jangan ragu untuk berinvestasi pada sepatu lari yang tepat

Dengan menggunakan sepatu yang dirancang khusus untuk lari, kita bisa meningkatkan kenyamanan dan mengurangi risiko cedera selama latihan. Saat ini, sepatu lari sendiri sudah banyak macam dan rupanya, dari sepatu dengan busa yang empuk hingga sepatu dengan teknologi pelat karbon guna menunjang performa lari kita. Pilih sepatu dengan model dan desain yang sesuai dengan kita, agar menambah kepercayaan diri ketika menggunakannya.

  1. Gunakan pakaian yang nyaman

Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa untuk mendapatkan manfaat dari lari, kita harus berkeringat yang banyak sehingga mereka mengenakan pakaian yang panas. Kenyataannya, dengan menggunakan pakaian yang ringan dan menyerap keringat dapat meningkatkan kenyamanan kita saat berlari dan berujung pada performa lari yang lebih. Pakaian tertutup seperti jaket jenis windbreaker bisa menjadi pilihan ketika cuaca di luar sedang berangin atau dingin.

  1. Catat perkembangan latihanmu

Kamu bisa menggunakan smartwatch, fitness tracker, atau smartphone dengan aplikasi pendukung untuk mencatat perkembangan latihanmu. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, kita bisa mengetahui durasi waktu latihan, total jarak yang ditempuh, jumlah langkah yang dilakukan, hingga angka kalori yang dibakar selama kita berlari. Dengan memiliki catatan dari setiap sesi latihan, kita juga memantau perkembangan performa lari dari waktu ke waktu.

  1. Tetapkan target

Target dapat membantu kita untuk membangun program latihan secara terukur dan rapi serta bisa memotivasi kita untuk menjadi lebih baik walaupun sedikit demi sedikit. Tak perlu target yang terlalu muluk atau susah, cukup target sederhana seperti lari selama 30 menit tanpa henti atau lari sejauh 5 km tanpa jalan sekalipun. Dengan memiliki target, kamu bisa merancang program latihan yang tepat dengan disesuaikan oleh kondisi fisik dan keinginan kita.

  1. Mulai secara perlahan

Tidak sedikit orang yang kapok setelah berlari karena mereka merasa lari adalah olahraga yang sangat melelahkan. Padahal, mereka sendiri yang lari terlalu cepat dan terlalu jauh tanpa mempertimbangkan kondisi fisiknya yang belum siap. Mulai lari secara perlahan. Kamu bisa memulainya dengan gabungan lari dan jalan, seperti 1 menit lari lalu diselingi 1 menit berjalan.

Ulangi sampai total waktu yang kamu anggap sesuai dan tingkatkan durasi bagian lari perlahan tiap minggunya. Dengan ini kamu memberikan waktu bagi tubuh untuk bersiap dengan latihan yang lebih berat dari waktu ke waktu.

  1. Larilah bersama teman

Lari bersama teman dapat membuatmu lebih menikmati sesi latihan dan menjaga memotivasi satu sama lain. Namun, teman disini tidak terbatas pada seseorang yang bisa membersamai langsung di tempat lari. Bisa juga teman dalam bentuk playlist lagu dan podcast yang kamu setel melalui smartphone dan earphone selama sesi lari. Pastikan untuk tidak menyetel lagu atau podcast dalam volume maksimum agar masih bisa mendengar suara dari sekeliling kita demi faktor keamanan saat berlari.

  1. Istirahat yang cukup

Berikan jeda setidaknya satu hari antar sesi latihan lari untuk bagi tubuh kita untuk melakukan pemulihan dari dampak sesi latihan sebelumnya. Overtraining atau latihan yang berlebih juga bisa meningkatkan risiko cedera. Cara untuk mengurangi risiko cedera lainnya adalah dengan selalu melakukan pemanasan dan pendingin di awal dan akhir sesi latihan. 

Lari secara rutin dan telaten pasti akan memberikanmu segudang manfaat, asal dilakukan secara tepat dan benar. Memulai suatu hal yang berada di luar zona nyaman kita memang tidaklah mudah. Namun, kamu akan terkejut dengan pencapaian yang bisa diraih jika kita memberikan sedikit tantangan dan dorongan pada diri sendiri. 

Jangan lupa untuk membaca artikel kesehatan lainnya hanya di Newfemme!

 

Sumber:

Lindberg, S., & Tipane, J. (2020). Tips and Strategies for Starting a Running Routine. Healthline. [online]. https://www.healthline.com/health/how-to-start-running