Mengapa Kram Perut Terjadi?

Mengapa Kram Perut Terjadi?

Kesehatan 501

Mengapa Kram Perut Terjadi?

Shop with Me

Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel SPF 30 PA +++ 40 ml
IDR 35.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Humanist
IDR 520.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Ladies, apakah kamu pernah secara tiba-tiba dan tidak terkendali mengalami tegang pada otot-otot perut? Rasa tegang pada otot perut ini seringkali disebut dengan kram perut. Kram perut dapat membuat kita merasa tidak nyaman bahkan kesakitan, dan semua orang bisa mengalami kram perut.

Sebenarnya, apa saja penyebab kram perut? Simak artikel berikut, yuk!

  1. Keracunan makanan

Keracunan makanan dapat terjadi ketika kamu mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman tertentu. Nah, kram perut merupakan salah satu gejala keracunan makanan. Selain kram, orang yang mengalami keracunan makanan dapat merasakan gejala berikut:

  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Demam

Gejala keracunan makanan tidak langsung dapat dirasakan. Gejala dapat muncul dalam beberapa menit, jam, bahkan hari. Keracunan makanan lebih banyak terjadi pada orang tua, anak-anak di bawah 5 tahun, wanita hamil, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kebanyakan orang menjadi lebih baik tanpa menemui dokter.

Jika mengalami diare, para ahli menyarankan untuk banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi. Istirahatlah dan hindari makanan yang mungkin menjadi penyebab keracunan. Temui dokter jika terjadi gejala yang lebih serius, terutama jika diare dialami oleh anak di bawah 6 bulan atau untuk orang dewasa lanjut usia dengan masalah medis kronis atau sistem kekebalan yang lemah.

  1. Gastroenteritis

Orang-orang seringkali menyebut gastroenteritis sebagai flu perut. Akan tetapi, gastroenteritis bukan disebabkan oleh virus flu, melainkan virus yang menyerang perut. Ada berbagai jenis virus yang menyerang perut, dan salah satu yang paling umum adalah Norovirus.

Gastroenteritis dan keracunan makanan memiliki gejala yang mirip, yaitu kram, sehingga sulit untuk membedakan keduanya. Gastroenteritis menular melalui kontak dekat dengan seseorang yang memiliki virus, seperti berbagi makanan atau peralatan dapur. Gastroenteritis juga dapat disebabkan oleh konsumsi makanan dan air yang tercemar. Tidak seperti keracunan makanan, karena gastroenteritis disebabkan oleh virus, maka penularan dapat terjadi dengan mudah, terutama pada hari-hari awal infeksi terjadi. Gejala lain dari gastroenteritis adalah:

  • Diare berair
  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Sakit otot atau sakit kepala
  • Demam ringan

Apabila mengalami gastroenteritis, ada beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk menangkal dehidrasi dan membuatmu merasa lebih baik, seperti menghindari makanan padat, minum banyak cairan baik berasal dari air, makanan berkuah, maupun minuman olahraga bebas kafein. Dalam mengkonsumsi makan, pilihlah makanan yang mudah dikonsumsi, seperti biscuit, roti panggang, jelly, pudding, dan pisang. Jangan terlalu memaksakan untuk makan, berhentilah makan jika merasa mual. Jangan lupa untuk beristirahat, karena dehidrasi mungkin membuatmu merasa lemas dan lelah.

Kebanyakan orang dengan gastroenteritis menjadi lebih baik dalam beberapa hari, namun jika terjadi dehidrasi serius, hubungi dokter.

  1. Alergi makanan

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mempertahankan diri terhadap makanan yang dianggap berbahaya. Alergi makanan yang paling umum disebabkan oleh makanan yang mengandung protein seperti kerrang, kacang-kacangan, ikan, telur, dan susu. Jika mengetahui bahwa kamu memiliki alergi terhadap makanan tertentu, sebaiknya hindari makanan tersebut.

Reaksi alergi dapat menjadi berbahaya. Reaksi alergi yang berbahaya ini disebut dengan anafilaksis. Anafilaksis dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, kesulitan menelan, dan sesak napas. Jika tidak segera ditangani, anafilaksis bisa berakibat fatal.

  1. Intoleransi Makanan

Intoleransi makanan terjadi ketika makanan yang dikonsumsi mengiritasi sistem pencernaan atau tubuh kesulitan memecah makanan. Contoh intoleransi makanan yang paling umum adalah intoleransi terhadap laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan makanan olahan susu lainnya.

Gejala intoleransi mungkin hanya muncul ketika mengkonsumsi makanan penyebab intoleransi dalam jumlah besar atau dalam frekuensi yang sering. Minum antasida dapat mengobati gejala intoleransi makanan, termasuk mulas atau sakit perut.

Secara umum, sebetulnya kram perut tidak serius dan tidak perlu didiagnosis. Pada perempuan, kram perut juga sering muncul ketika periode menstruasi. Namun, jika kram perut terasa sangat menyakitkan, terjadi berulang kali, atau berlangsung lebih dari satu hari, bisa jadi kram perut tersebut merupakan pertanda masalah medis yang lebih serius. Jika kamu mengalami hal tersebut, coba konsultasikan pada dokter ya, Ladies! Jangan lupa juga untuk istirahat cukup dan konsumsi makanan yang dapat menghangatkan perut ?

Baca artikel kesehatan lainnya hanya di Newfemme, ya!

 

Sumber:

Key, A. P. & Ratini, M. (2021). Stomach Cramps: Causes and Treatments. WebMD. [online]. https://www.webmd.com/digestive-disorders/stomach-cramps