Konstipasi alias Sembelit: Apa Saja Yang Perlu Kamu Ketahui?

Konstipasi alias Sembelit: Apa Saja Yang Perlu Kamu Ketahui?

Kesehatan 520

Sembelit, atau yang dalam istilah medis disebut konstipasi, merupakan keluhan umum yang ditemukan pada fasilitas kesehatan. Diperkirakan angka kejadian konstipasi pada dewasa sekitar 16% dan 33% pada kelompok usia lanjut. Wanita diketahui lebih sering mengalami konstipasi ketimbang pria dengan perbandingan 3:1. Konstipasi dapat menjadi suatu gangguan yang kronik, berat, dan menghambat aktivitas dan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Maka dari itu tidak ada salahnya kita mempelajari beberapa hal terkait konstipasi alias sembelit yang tak jarang disepelekan ini.

Shop with Me

One set crinkle
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Toples Kaca Penyimpanan Makanan Bamboo Cover - YS-7061
IDR 61.600
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kaos Beautee
IDR 154.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Apa itu Konstipasi?

Menurut Perhimpunan Gastroenterologi Indonesia, konstipasi adalah suatu gangguan buang air besar (BAB) yang tidak lancar dengan ditandai oleh frekuensi BAB tidak rutin dan kesulitan mengeluarkan feses, atau keduanya. Walaupun setiap orang berbeda, ada yang BAB sehari dua kali dan ada juga yang BAB dua hari sekali, akan tetapi seseorang yang melakukan BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu merupakan tanda ia mengalami konstipasi. Lebih lanjut, kesulitan mengeluarkan feses yang dimaksud adalah perasaan kesulitan mengeluarkan feses, proses pengeluaran feses tidak tuntas, feses keras/kecil-kecil, waktu BAB yang lama, atau membutuhkan manuver manual untuk mengeluarkan feses.

Penyebab Konstipasi

Tugas utama dari usus besar adalah menyerap kandungan air dari sisa makanan yang telah melewati sistem pencernaan tubuh. Sisa makanan kemudian akan dibuang dalam bentuk feses melalui anus. Jika tertahan di usus besar terlalu lama, feses bisa menjadi padat dan sulit untuk melintas. Pola makan yang buruk kerap kali dihubungkan sebagai penyebab terjadinya konstipasi, padahal juga terdapat beberapa alasan lain, yaitu:

  1. Mengonsumsi makanan rendah serat

  2. Dehidrasi

  3. Kurang aktivitas fisik

  4. Sering menunda BAB

  5. Terjadi perubahan rutinitas harian

  6. Efek obat-obatan tertentu

  7. Sedang dalam masa kehamilan

  8. Orang lanjut usia

Tips Meringankan Sekaligus Mencegah Konstipasi

Merubah pola makan dan meningkatkan tingkat aktivitas fisik adalah cara paling mudah dan cepat untuk menyembuhkan dan mencegah terjadinya konstipasi. Berikut merupakan teknik lain yang bisa kamu lakukan:

  1. Minum 1,5-2 liter air tiap hari

  2. Batas konsumsi minuman berkafein dan beralkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi

  3. Konsumsi makanan dengan kandungan serat tinggi seperti buah dan sayuran, serta kurangi konsumsi makanan rendah serat seperti daging, produk susu, dan makanan cepat saji

  4. Lakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 150 menit tiap minggunya

  5. Jangan menunda dorongan BAB dan biasakan untuk menyempatkan BAB pada waktu yang sama setiap harinya

Tidak mengabaikan dan menganggap enteng kebutuhan tubuh untuk membuang sisa makanan melalui BAB adalah proses awal kita menjaga kesehatan pencernaan. Namun jika telah terjadi konstipasi dan tidak kunjung sembuh serta menemui gejala, seperti pendarahan dari anus, terdapat darah di feses, nyeri punggung, perut terasa begah, demam tinggi, dan penurunan berat badan tidak wajar, maka segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. 

Jangan lupa untuk membaca artikel kesehatan lainnya hanya di Newfemme!

 

Sumber:

Morres, D. & Biggers, A. (2021). What You Should Know About Constipation. Healthline. [online]. https://www.healthline.com/health/constipation

Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI). (2019). Konsensus Penatalaksanaan Konstipasi. Jakarta: 2019