Kenali Gejala dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Kenali Gejala dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Kesehatan 608

Menurut data Globocan, pada tahun 2020 jumlah kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai angka 68.858 kasus atau 16,6% dari total 396.914 kasus kanker baru yang ditemukan. Jumlah tersebut membuat kanker payudara menempati peringkat pertama sebagai jenis kanker dengan kasus baru terbanyak melewati kanker serviks (9,2%), kanker paru-paru (8,8%), kanker kolorektal (8,6%), kanker hati (5,4%) dan sisanya jenis kanker lain.

Shop with Me

Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pomona
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Sebesar 70% kasus kanker payudara terdeteksi ketika sudah di tahap lanjut dan menyebabkan angka kematian mencapai lebih dari 22.000 kasus. Padahal sekitar 43% kematian akibat kanker bisa dihindari manakala pasien rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker. 

Faktor Risiko Kanker Payudara

Faktor utama yang meningkatkan risiko terkena kanker payudara adalah bertambahnya usia bagi seorang perempuan. Kasus kanker payudara terbanyak ditemukan pada wanita usia lebih dari 50 tahun. Kebanyakan perempuan memiliki risiko terkena kanker payudara, tapi tidak semua perempuan dengan risiko pasti akan terkena kanker payudara. Faktor risiko kanker payudara secara umum dibagi menjadi dua yaitu yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Berikut merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah:

  1. Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring dengan bertambahnya usia

  2. Perempuan yang pertama kali haid sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah usia 55 utama meningkatkan terkena kanker payudara

  3. Perempuan dengan payudara yang padat memiliki risiko lebih tinggi karena tumor menjadi susah terdeteksi

  4. Memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara juga membuat risiko seorang perempuan menjadi lebih tinggi

Sedangkan berikut merupakan faktor risiko yang masih dapat diubah lantaran kita masih memiliki kendali atas beberapa hal berikut:

  1. Perempuan yang kurang beraktivitas fisik memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker payduara

  2. Perempuan lanjut usia yang telah memasuki fase menopause serta memiliki kelebihan berat badan atau obesitas memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terkena kanker payudara dibandingkan apabila memiliki berat badan normal

  3. Wanita yang mengalami kehamilan pertama di atas usia 30 tahun, masa kehamilan lebih cepat dari perkiraan, dan tidak melakukan pemberian ASI pada bayi juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara di kemudian hari

  4. Merokok, mengonsumsi alkohol, dan perubahan hormon akibat kerja shift malam juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara

Gejala Kanker Payudara

Setiap wanita memiliki keadaan payudara yang berbeda, sehingga gejala yang dimiliki juga dapat berbeda antara satu dengan yang lain. Namun berikut merupakan beberapa gejala yang dapat dijadikan sebagai peringatan atas munculnya kanker payudara:

  1. Adanya benjolan di dada ataupun di ketiak

  2. Terdapat pembengkakan di daerah payudara

  3. Terdapat iritasi di kulit payudara

  4. Terdapat ruam di area payudara

  5. Keluar cairan lain dari puting selain ASI, termasuk darah

  6. Merasakan nyeri di area payudara

  7. Terjadi perubahan ukuran atau bentuk payudara

Meskipun terdapat faktor yang tidak dapat diubah, seperti faktor garis keturunan dan pertambahan usia, namun kita tetap bisa menurunkan risiko terkena kanker payudara dengan beberapa cara. Menjaga berat badan ideal, menerapkan pola hidup aktif, konsumsi makanan sehat, dan hindari minuman beralkohol adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat kamu biasakan agar menurunkan risiko terkena kanker payudara di kemudian hari. Selain itu lakukan pemeriksaan rutin, baik secara mandiri maupun klinis, agar dapat memantau kondisi kesehatan payudara kita.

Jangan lupa untuk membaca artikel kesehatan wanita lainnya hanya di Newfemme!

 

Sumber:

Redaksi Sehat Negeriku. (2022). Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan. Sehat Negeriku. [online]. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220202/1639254/kanker-payudaya-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan/

Division of Cancer Prevention and Control. (2022). Breast Cancer. Centers for Disease Control and Prevention. [online]. https://www.cdc.gov/cancer/breast/