Serba-serbi ASI Perah untuk Menyukseskan Inisiasi Menyusu Dini

Serba-serbi ASI Perah untuk Menyukseskan Inisiasi Menyusu Dini

Kesehatan 570

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses menyusu yang dimulai segera setelah proses kelahiran dengan menengkurapkan bayi di dada ibu selama minimal satu jam atau sampai menyusu awal selesai. IMD adalah langkah awal dalam usaha memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. Selama 6 bulan bayi hanya akan diberi ASI karena sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya. Pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi tingkat kematian bayi (akibat diare dan radang paru) dan mempercepat pemulihan bila sakit.

Shop with Me

ALOHILOHI PAKET SET BRIGHTENING GLOWING BPOM
IDR 190.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sprei kasur Bahan Polymicro
IDR 23.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jas Hujan Axio Assio Europe Origina
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pemberian ASI dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun karena ASI masih mengandung nutrisi yang penting bagi anak walaupun jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, yang bisa dicukupi dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI) setelah bayi lewat usia 6 bulan. Pemberian ASI dapat dilakukan dengan cara menyusu langsung pada payudara ibu atau dengan memberikan ASI perah. Cara pertama adalah cara yang terbaik karena bisa membantu meningkatkan dan menjaga produksi ASI. Akan tetapi jika ibu terpaksa untuk meninggalkan bayi, untuk urusan pekerjaan atau keadaan mendesak lainnya, ASI perah menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan asupan anak.

Cara Memerah ASI

Berikut merupakan cara memerah ASI yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

  1. Sebelum memerah, siapkan wadah untuk ASI terlebih dahulu dengan cara (a) memilih cangkir atau gelas bermulut lebar, (b) cuci dengan sabun dan air, (c) tuangkan air mendidih dan diamkan beberapa menit untuk membunuh sebagian besar bakteri, serta (d) buang air tersebut ketika telah siap untuk memerah ASI.

  2. Letakkan jari dan ibu jari di tiap sisi areola dan tekan ke dalam ke arah dinding dada

  3. Tekan di belakang puting dan areola di antara ibu jari dan telunjuk

  4. Tekan dari samping untuk mengosongkan semua bagian

Cara Menyimpan ASI Perah

Penyimpanan ASI perah perlu diperhatikan agar tetap higienis dan aman untuk diberikan kepada anak.

  1. ASI perah dapat bertahan di suhu ruang selama 6-8 jam.

  2. ASI perah dapat disimpan di lemari pendingin selama 3-8 hari.  Jika di masukkan ke dalam bagian freezer, ASI perah dapat bertahan hingga 3-6 bulan. Letakkan ASI perah di bagian dalam lemari pendingin atau freezer dan bukan di mulut pintu agar tidak terjadi perubahan suhu.

  3. Jika tidak tersedia lemari pendingin, ASI perah bisa disimpan dalam termos berisi es untuk jangka waktu 24 jam.

Cara Memberikan ASI Perah

Cara paling baik memberikan ASI perah adalah dengan menggunakan cangkir, sendok, atau pipet. Pemberian ASI perah dengan botol atau dot kurang dianjurkan karena kebersihannya yang tidak terjamin. Berikut merupakan hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan ASI perah pada anak:

  1. ASI perah yang dingin dihangatkan dengan merendam wadah ASI ke dalam baskom berisi air hangat.

  2. ASI perah beku perlu dicairkan terlebih dahulu di lemari pendingin.

  3. Jangan merebus atau menggunakan air mendidih untuk menghangatkan ASI perah.

  4. Jangan membekukan kembali ASI perah yang sudah mencair.

  5. Tidak ada alasan untuk membuang ASI kecuali bayi menolak.

Pemberian ASI Eksklusif adalah hak bayi sangat terkait dengan komitmen ibu dan dukungan keluarga. Perlu diperhatikan cara pemberian ASI yang baik agar kesehatan bayi dapat terjadi dan ibu tetap bisa menjalankan aktivitas harian secara lancar. 

Jangan lupa untuk membaca artikel kesehatan lainnya hanya di Newfemme!

 

Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.