5 Tips untuk Merespon Pertanyaan-Pertanyaan Nyebelin Saat Lebaran

5 Tips untuk Merespon Pertanyaan-Pertanyaan Nyebelin Saat Lebaran

Gaya Hidup 664

Lebaran adalah momen yang paling ditunggu-tunggu. Bukan cuman karena makanannya yang banyak ataupun pakaiannya yang serba baru. Lebaran menjadi istimewa karena kita bisa bersilaturahmi dengan keluarga jauh yang cuman ketemu setahun sekali. 
Sayangnya, momen lepas rindu yang harusnya seru itu bisa jadi kaku gara-gara pertanyaan basa-basi yang tidak jarang malah ngeselin seperti, “Kamu gendutan, ya?”, “Kapan nikah?”, dan lain-lain. Kalau sudah keluar pertanyaan-pertanyaan modelan begitu, kita yang niatnya mau saling memafkan, malah jadi nambah unek-unek baru. Betul tidak, Ladies?
Meski begitu, kamu tak perlu khawatir! Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu gunakan di saat pertanyaan-pertanyaan nyebelin itu muncul.

1.    Bersikap Kalem

Saat umurmu sudah mencapai dua puluhan ke atas, Om dan Tantemu akan mulai membombadirmu dengan pertanyaan seputar kapan nikah. Yang paling ngeselin kalau pertanyaan itu dilapisi dengan membanding-bandingkan kita dengan orang lain! Eits, tapi, di sini kamu hanya perlu bersikap kalem, kalau perlu keluarkan kata-kata bijakmu. 
Q: Kamu kapan nikah? Anak tetangga Tante kemarin baru saja nikah, padahal usianya lebih muda dari kamu.
Dengan tenang kamu menjawab: Iya, Tante. Jodoh kan enggak pernah ada yang tahu. Makanya mau diperkuat istikharah-nya dulu. Doain saja. Lagipula, pernikahan itu bukan tren yang ikut-ikutan saja. Banyak yang harus dipertimbangkan dengan matang saat kita memilih untuk menikah, Tan.
Selain pertanyaan kapan nikah, tips ini juga bisa dipakai untuk pertanyaan lainnya. Ingat! Rumusnya adalah kalem + kata-kata mutiara. Dijamin deh, siapapun yang bertanya akan lebih memilih menghabiskan rendangnya daripada melanjutkan obrolan!

2.    Senyumin Saja

Diduga sudah kelewat kesal, kamu tidak bisa buka mulut karena takut keceplosan mengeluarkan kata-kata kasar. Kalau sudah begini, kamu bisa coba tips kedua: senyumin saja! Ketika Om kamu bertanya, “Kok belum lulus?” kamu senyumin, dia tanya lagi, “Kok belum kerja?” kamu senyumin lagi, Om kamu bertanya lagi, “Berapa gajimu?” dan kamu masih tersenyum. 
Si Om menggaruk kepalanya padahal tidak gatal. Dia sudah kehabisan topik. Si Om pun meninggalkanmu dengan perasaan dongkol. Tidak apa-apa, Ladies. Tak semua pertanyaan wajib dijawab, kok. Kalau Ommu marah, kamu tinggal bilang, “Maaf, Om, saya lagi sariawan.”

Shop with Me

Jepitan Rambut Imut
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Lipstik Maybelline new york
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Toples Kaca Penyimpanan Makanan Bamboo Cover - YS-7061
IDR 61.600
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

3.    Alihkan Topik

Jika kamu merasa tidak nyaman dengan topik atau pertanyaan yang diajukan seseorang, kamu bisa mengalihkan topiknya secara halus. Misalnya, ketika ibumu menanyakan kapan kamu akan memberikan cucu, tetapi kamu belum memiliki jawaban yang pasti, kamu bisa menggunakan metode “iya, tetapi...” 
Q: “Ibu sudah ingin gendong cucu lagi, nih. Emangnya kamu enggak mau gendong bayi?”
A: “Iya nih, tapi aku jadi penasaran. Aku pas bayi susah diatur enggak, sih, Mah? Aku dengar abang malah nakal banget pas waktu kecil. Ceritain, dong, Mah!

4.    Pakai Kata-Kata Jitu

Pakailah kata-kata jitu yang akan langsung membungkam mulut orang-orang yang kepo itu. Semakin pendek kalimatnya, semakin dahsyat efeknya. Misalnya ketika orang bertanya, “Sudah lulus nih, nikahnya kapan?” kamu bisa menjawab,“Ah, si Tante nanyain soal nikah mulu kayak mau biayain saja.” Setelah itu kamu bisa pura-pura tertawa dan bertingkah seolah apa yang baru kamu katakan adalah bercandaan biasa.
Contoh lain:
Q: “Wah, kok kamu gendutan sekarang?”
A: “Berarti keuanganku sejahtera, dong. Kalau kamu sendiri, kok masih enggak ada bedanya sama dua tahun yang lalu, ya?”

5.    Bodo amat

Jangan terlalu pedulikan omongan orang lain. Menurut Mark Manson sang penulis buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, salah satu kunci memiliki kehidupan tenang adalah dengan tidak memikirkan bagaimana cara membuat orang lain kagum. Ingat, Ladies! Kamu sendirilah yang berhak menentukan hidupmu. Diri kamu sendirilah yang lebih tahu apa yang sebenarnya kamu butuhkan, bukan orang lain!

Oleh: Sahabat Pena Newfemme, Susi Silviani