Cara Menghitung BMI

Cara Menghitung BMI

Kesehatan 1867

Apa kalian sering mendengar istilah BMI jika membaca, mendengar atau membahas diet dan kesehatan? Tentunya sering, kan?

Shop with Me

Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Azzura Two Way Cake
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jepitan Rambut Imut
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

BMI adalah singkatan dari body mass index alias indeks massa tubuh. Menurut Jessica Crandall, RD, seorang juru bicara nasional di Academy of Nutition and Diatetics dari laman Saily Burn, mengetahui BMI adalah cara yang baik untuk menilai berat badan kita termasuk sehat atau tidak. Indeks massa tubuh merupakan matriks standar yang bisa digunakan bagi siapa saja untuk menentukan orang tersebut masuk dalam golongan berat badan sehat dan tidak sehat.

Cara menghitung BMI adalah dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (m).

Contoh: kamu memiliki berat badan 57 kg dengan tinggi 160 cm atau 1,60 m. Pertama, jadikan 1,60 m menjadi kuadrat; yaitu 2,56. Selanjutnya, kalian hitung hasil pembagian dari angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan; 57/2,56 = 22,3. Nah hasil tersebut merupakan angka BMI kamu. Kemudian bandingkan BMI kamu dengan kategori berat badan ini:

 

  • Angka BMI kurang atau di bawah dari 18,5 = berat badan kurang
  • 18,5 – 22,9 = berat badan normal
  • 23 – 29,9 = berat badan berelebih
  • 30 ke atas = obesitas

 

Tapi perlu diingat. BMI merupakan metode hitung-hitungan yang mudah dan merupakan informasi dasar mengenai masalah berat badan secara keseluruhan. Angka hasil perhitungan BMI bisa dijadikan peringatan untuk seseorang terhadap berat badannya dan melindungi dari potensi terkena obesitas. Namun, mengutip dari Live Science, BMI bukanlah metode perhitungan ideal dan akurat serta tidak bisa menjelaskan secara rinci masalah dari berat badan seseorang karena rumusnya hanya menghitung tinggi dan berat badan saja tanpa meninjau aspek lainnya. Jadi jangan hanya terpaku pada BMI dan hasil timbangan berat badan, karena tubuh setiap orang berbeda sehingga BMI tidak sempurna untuk dijadikan patokan perhitungan universal, ya!