Kenali dan Hindari, Ini dia Ciri-ciri dan Jenis Verbal Abuse

Kenali dan Hindari, Ini dia Ciri-ciri dan Jenis Verbal Abuse

Gaya Hidup 659

Kekerasan bukan hanya bisa terjadi dalam bentuk fisik saja. Kamu juga bisa secara sadar atau tidak sadar menyakiti seseorang dengan ucapanmu. Apalagi di era digital yang hampir segala interaksi di internet bisa terjangkau dengan mudah. Kekerasa verbal adalah bentuk kekerasan atau cara seseorang menyakiti orang lain dengan menggunakan kata-kata yang berkonotasi buruk. Entah dia mengungkit kemampuan, validasi, fisik, keadaan seseorang dan lain-lain.

Shop with Me

Slingbag W 62
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
AZZURA CUSHION
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Lipstik Maybelline new york
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jilbab Bergo Grosir Murah
IDR 39.998
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Memang tidak menimbulkan luka atau bekas fisik, tapi kekerasan verbal tetap bisa menyakiti bahkan bisa saja efeknya lebih parah dari menerima luka fisik. Yang namanya kekerasan tentu sangat mengganggu dan meresahkan bagi siapapun. Jika ingin mengkritik atau memberi teguran, gunakanlah kata-kata yang baik. Makanya, selalu hati-hati dengan apa yang kita ucapkan kepada orang lain dan berusahalah selalu untuk mengatakan dengan baik.

Melansir dari Psychology Today, sebagian besar orang sadar jika sedang atau telah mengalami kekerasan verbal dalam sebuah hubungan. Nah, masalahnya adalah mereka sulit membedakan mana yang sifatnya hanya ucapan atau argumen biasa dan mana yang merupakan kekerasan verbal.

Argumen biasa itu seringnya menghindari untuk mengkritik, membawa atau menunjukkan suatu hal yang sifatnya pribadi, terjadi cuma sekali dan bukannya setiap hari dilontarkan, isinya hanya menyangkut persoalan atau masalah yang perlu dibahas, adanya kegiatan mendengarkan dan memahami lawan bicara serta tidak bertujuan untuk mencari pemenang dalam sebuah argumen.

Sedangkan verbal abuse itu sebaliknya. Tujuannya untuk mempermalukan, menghina atau mengkritik pribadi kamu baik di depan umum maupun secara privat, selalu menyalahkan sampai membuat kamu selalu merasa bersalah akan sesuatu yang harusnya benar atau positif, merusak privasi dan tidak membiarkan kamu menjauh dari argumen kasar yang ia buat dan seringnya bersifat menuduh.

Tapi apa saja sih jenis dari kekerasan verbal? Yuk baca di sini!

 

  1. Gaslighting

Biasanya digunakan oleh seseorang yang berupaya memanipulasi pikiran dan perasaan orang lain. Umumnya seperti menuduh sehingga lawan bicara (korban) menjadi tidak percaya pada diri dan perasaannya sendiri.

Contoh:                - “Ah, gue gak gitu, kok! Itu mah lo aja yang baperan!”

                                - “Cuma begitu doang. Kamu tuh, harusnya bersyukur!”

 

  1. Blaming (sering menyalahkan tidak rasional)

Kebiasaan buruk ini seringkali digunakan oleh orang ingin atau memaksa keyakinan seseorang bahwa sesuatu terjadi padanya karena salah kita. Biasanya kesalahannya tidak rasional, hal yang tidak bisa kita kendalikan dan sebenarnya bisa diselesaikan baik-baik

Contoh:                “Karena kamu bersin, kita jadi dilihatin orang-orang. Saya malu jalan sama kamu!”

 

  1. Degradasi

Dilontarkan agar seseorang merasa bersalah pada dirinya sendiri dan menganggap dirinya tidak berguna.

Contoh: “Kalau bukan karena gue, lo pasti masih jadi pengangguran”

 

  1. Manipulasi

Untuk memanipulasi seseorang agar merasakan atau melakukan sesuatu yang dia kehendaki.

Contoh: “Kalau kamu memang sayang sama aku, harusnya kamu tolak beasiswa ke luar negeri itu”

 

  1. Name calling dan cat calling

Name calling adalah bentuk panggilan dengan nada cemooh atau hinaan. Sedangkan cat caliing termasuk dari pelecehan secara verbal.

Contoh:                - “Kamu pasti gak dengerin lagu ini karena selera musikmu kampungan.”

                                - “Neng semok, mau belanja kemana nihh?”

 

  1. Adu nasib

Selalu membandingkan masalah seseorang dengan masalahnya sehingga orang tersebut merasa apa yang dia alami bukanlah apa-apa dan tidak seharusnya dia merasa sedih atau kecewa.

Contoh:                “Kamu masih mending. Waktu saya pertama diterima, didikannya lebih parah!”

 

Itu dia beberapa contoh kekerasan verbal yang mungkin secara tidak sadar kita alami, atau ternyata tanpa sadar kita yang menjadi pelaku? Yuk mulai sekarang, hati-hati jika bertutur kata.