Ini Alasan Kenapa Bunda Harus Biasakan Anak Menentukan Pilihan Sejak Dini

Ini Alasan Kenapa Bunda Harus Biasakan Anak Menentukan Pilihan Sejak Dini

Parenting 696

Apa kamu sering menemukan dirimu merasa kebingungan untuk memutuskan atau membuat pilihan sendiri? Karena sering mengalaminya, kamu sadar bahwa kamu termasuk orang yang sulit membuat keputusan atau membuat sebuah pilihan. Padahal katanya sih, hidup itu pilihan….

Shop with Me

Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
kaos rib rumbai ruffle lengan panjang
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sandal tali desper 3cm GSL
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Mempunyai sifat dan sikap tersebut kadang akan membuat hidup menjadi kesulitan. Dimana kita tidak bisa atau tidak berani memutuskan hal sendiri karena cemas, takut atau ragu-ragu. Memang benar kalau setiap pilihan ada resikonya, tapi bukan berarti kita bisa selalu menghindari pilihan.

Sikap ini sebenarnya harus dibiasakan pada anak oleh orangtua sejak kecil. Hal tersebut bisa membantunya untuk menentukan sikap saat dewasa nanti dan siap jika dipertemukan dengan beberapa pilihan. Karena kita tidak selamanya bisa selalu membimbing dan memberikan pilihan baginya, bunda.

 

Mulai kapan anak bisa dikenalkan atau diajarkan membuat keputusan? Sejak dini memang sudah perlu dilatih. Setidaknya di umur 1,5 tahun atau di saat anak sudah bisa memberi isyarat apa yang ia mau. Tentu saja dimulai dari pilihan yang ringan seperti ingin pakai baju apa? Ingin bermain apa? Suka warna apa? Dan lain-lain. Kamu bisa menjajarkan dua warna atau dua jenis pakaian yang berbeda dan tanyakanlah pertanyaan tadi pada buah hati dan biarkan dia menentukannya. Dengan begitu, anak terbiasa dan mulai mengenal tentang adanya pilihan. Semakin besar, kita bisa coba bertahap menanyakan hal yang lebih rumit lagi.

Yang perlu kita pahami saat mengajarkan mengambil keputusan pada anak adalah untuk mengajarkan pula resiko, alasan dan solusi dari pilihan tersebut. Jadi jangan hanya diajarkan dan diberi tahu tentang resiko sebab-akibat serta konsekuensi dari pilihan yang ia pilih, tapi bimbing juga cara memecahkan atau mencari solusi yang terbaik. Kemudian yang kedua adalah untuk menghargai keputusannya. Jangan sampai anak merasa takut untuk membuat keputusan di kemudian hari dan malah belajar untuk memendamnya. Jika menurutmu keputusan anak kurang baik, sedikit salah, tidak sesuai atau keliru, ajarkan juga efek-efek yang ditimbulkan dan tanyakah apakah dia mau mengalami hal tersebut? Kemudian, hindari menyalahkan tapi arahkan pada pilihan yang benar dengan intonasi dan kalimat yang tidak memaksa, melainkan memberi pengetian atau mempersuasi. Kadang anak-anak tentu masih sulit untuk menentukan keputusan yang baik baginya dan hanya ingin menuruti kesenangannya. Jadi jangan lepas perhatian dan bimbingan kalian sebagai orang tua sampai dia bisa mengambil keputusan sendiri dan menyingkapi persoalan setelahnya, ya!

Dengan dibiasakan mengambil keputusan dan dihadapkan dengan pilihan, anak akan terbiasa sehingga saat besar mereka sudah tahu harus memilih apa dan bagaimana menyikapinya dengan baik. Semangat terus ya, bunda!