Ini Alasan Kenapa Bunda Harus Biasakan Anak Menentukan Pilihan Sejak Dini

Ini Alasan Kenapa Bunda Harus Biasakan Anak Menentukan Pilihan Sejak Dini

Parenting 685

Apa kamu sering menemukan dirimu merasa kebingungan untuk memutuskan atau membuat pilihan sendiri? Karena sering mengalaminya, kamu sadar bahwa kamu termasuk orang yang sulit membuat keputusan atau membuat sebuah pilihan. Padahal katanya sih, hidup itu pilihan….

Shop with Me

Serum The Ultimate Brightening Glowing NSY / Anti Acne / Anti Aging / Dark Spot Serum Terbaik Masa Kini Mencerahkan Wajah, Menghilangkan Flek, Mengkenyalkan Kulit, Menyamarkan Noda Bekas Jerawat, Memutihkan Wajah, Anti iritasi dan Dapat Digunakan 14 Thn
IDR 59.900
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bluye
IDR 29.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 Lusin Bedong T1 90 x 72 cm / Selimut Bayi Katun Flanel isi 12 pc
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Mempunyai sifat dan sikap tersebut kadang akan membuat hidup menjadi kesulitan. Dimana kita tidak bisa atau tidak berani memutuskan hal sendiri karena cemas, takut atau ragu-ragu. Memang benar kalau setiap pilihan ada resikonya, tapi bukan berarti kita bisa selalu menghindari pilihan.

Sikap ini sebenarnya harus dibiasakan pada anak oleh orangtua sejak kecil. Hal tersebut bisa membantunya untuk menentukan sikap saat dewasa nanti dan siap jika dipertemukan dengan beberapa pilihan. Karena kita tidak selamanya bisa selalu membimbing dan memberikan pilihan baginya, bunda.

 

Mulai kapan anak bisa dikenalkan atau diajarkan membuat keputusan? Sejak dini memang sudah perlu dilatih. Setidaknya di umur 1,5 tahun atau di saat anak sudah bisa memberi isyarat apa yang ia mau. Tentu saja dimulai dari pilihan yang ringan seperti ingin pakai baju apa? Ingin bermain apa? Suka warna apa? Dan lain-lain. Kamu bisa menjajarkan dua warna atau dua jenis pakaian yang berbeda dan tanyakanlah pertanyaan tadi pada buah hati dan biarkan dia menentukannya. Dengan begitu, anak terbiasa dan mulai mengenal tentang adanya pilihan. Semakin besar, kita bisa coba bertahap menanyakan hal yang lebih rumit lagi.

Yang perlu kita pahami saat mengajarkan mengambil keputusan pada anak adalah untuk mengajarkan pula resiko, alasan dan solusi dari pilihan tersebut. Jadi jangan hanya diajarkan dan diberi tahu tentang resiko sebab-akibat serta konsekuensi dari pilihan yang ia pilih, tapi bimbing juga cara memecahkan atau mencari solusi yang terbaik. Kemudian yang kedua adalah untuk menghargai keputusannya. Jangan sampai anak merasa takut untuk membuat keputusan di kemudian hari dan malah belajar untuk memendamnya. Jika menurutmu keputusan anak kurang baik, sedikit salah, tidak sesuai atau keliru, ajarkan juga efek-efek yang ditimbulkan dan tanyakah apakah dia mau mengalami hal tersebut? Kemudian, hindari menyalahkan tapi arahkan pada pilihan yang benar dengan intonasi dan kalimat yang tidak memaksa, melainkan memberi pengetian atau mempersuasi. Kadang anak-anak tentu masih sulit untuk menentukan keputusan yang baik baginya dan hanya ingin menuruti kesenangannya. Jadi jangan lepas perhatian dan bimbingan kalian sebagai orang tua sampai dia bisa mengambil keputusan sendiri dan menyingkapi persoalan setelahnya, ya!

Dengan dibiasakan mengambil keputusan dan dihadapkan dengan pilihan, anak akan terbiasa sehingga saat besar mereka sudah tahu harus memilih apa dan bagaimana menyikapinya dengan baik. Semangat terus ya, bunda!