7 Dampak Konsumsi Junk Food

7 Dampak Konsumsi Junk Food

Kesehatan 162

1. Kesehatan Sistem Endokrin

Sebagian besar junk food mengandung banyak karbohidrat, tetapi minim sekali serat. Ketika makanan-makanan ini dipecah selama proses pencernaan, maka karbohidrat akan diubah menjadi glukosa (gula) ke dalam aliran darah. Akibatnya, terjadi peningkatan gula darah. Organ pankreas kemudian merespon dengan cara melepaskan hormon insulin untuk mengangkut gula ke seluruh tubuh, di mana ia digunakan sebagai energi.

Namun, konsumsi karbohidrat yang berlebihan terus-menerus dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berulang, yang menyebabkan insulin harus bekerja ekstra. Lama-kelamaan, kondisi seperti ini dapat mengakibatkan terjadinya resistensi insulin (sel tubuh tidak dapat menggunakan gula dengan baik), sehingga terjadilah diabetes melitus tipe 2.

Konsumsi junk food berlebihan akan meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2

2. Kesehatan Sistem Kardiovaskuler

Selain tinggi karbohidrat atau gula, junk food juga tinggi akan kandungan lemak dan garam. Jenis lemak yang mereka sumbangkan ke dalam asupan sehari-hari kita mayoritas merupakan lemak trans, yang mana ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kolesterol HDL (kolesterol baik). 

Selain itu, kandungan garam atau natrium yang tinggi didalamnya, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta penumpukan cairan di dalam tubuh. Akibatnya tekanan pada jantung dan sistem kardiovaskuler pun menjadi meningkat. Seluruh faktor-faktor ini akan berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

3. Kesehatan Sistem Pernapasan

Asupan kalori berlebih dari konsumsi junk food dapat menyebabkan penambahan berat badan, bahkan hingga obesitas. Kondisi ini meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti asma dan sesak napas. Hal ini karena berat badan memberikan tekanan pada jantung dan paru-paru serta kandungan lemak jenuh yang meningkatkan peradangan saluran napas. Akibatnya, seseorang akan terkendala hanya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan untuk berjalan atau naik tangga.

Kelebihan berat badan akibat konsumsi junk food dapat mengganggu sistem pernapasan

4. Kesehatan Sistem Reproduksi

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan junk food dapat memengaruhi kesuburan. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya kandungan bahan kimia seperti ftalat, yang mengganggu hormon tubuh dan berpotensi menyebabkan gangguan reproduksi, seperti masalah perkembangan janin.

5. Kesehatan Kulit

Konsumsi junk food terus-menerus dapat menyebabkan masalah kulit. Mayoritas makanan cepat saji kaya akan kandungan emak dan memiliki indeks glikemik yang tinggi. Kedua faktor ini dapat berkontribusi terhadap munculnya jerawat. Dengan kata lain, demi kulit yang sehat, kurangilah konsumsi junk food dan perbanyaklah makan buah, sayur, serta lemak sehat.

6. Kesehatan Tulang dan Gigi

Obesitas, yang diakibatkan oleh pola makan tinggi junk food, dapat memengaruhi kepadatan tulang dan massa otot. Mereka yang sudah kelebihan berat badan ini tinggi risikonya untuk mengalami patah tulang, terutama jika sudah berusia lebih tua. Selain itu, enamel gigi dapat rusak dan menyebabkan gigi berlubang akibat dari produksi asam di mulut karena konsumsi karbohidrat atau gula berlebih.

7. Kesehatan Mental

Konsumsi junk dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, baik pada remaja maupun orang dewasa. Selain meningkatkan massa tubuh, peradangan juga rentan terjadi, yang kemudian berhubungan dengan gejala depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Meskipun kita selalu mendapatkan kesenangan setelah makan junk food, ingatlah bahwa mereka bukan bagian dari pola makan yang sehat, alias tidak tepat untuk dikonsumsi secara rutin. Hal ini karena junk dapat memengaruhi banyak aspek dalam kesehatan, mulai dari  sistem endokrin, kardiovaskuler, pernapasan, reproduksi, kulit, tulang dan gigi, serta mental.