Jenis Lemak Mana yang Menyebabkan Penyakit Jantung?

Jenis Lemak Mana yang Menyebabkan Penyakit Jantung?

Kesehatan 954

Selama ini lemak selalu dikambing hitamkan sebagai penyebab kegemukan dan risiko berbagai penyakit. Tapi tahukah kamu sebetulnya lemak tidak sepenuhnya bersalah? Lemak tetap dibutuhkan untuk memproduksi energi dan mendukung fungsi fisiologis tubuh.

Shop with Me

Pomona
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah Crystal Secret Essential Package (Cleanser 100 ml, Serum 20 ml, Day Cream 30 g)
IDR 397.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Azzura Two Way Cake
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sandal tali desper 3cm GSL
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

 

Jenis lemak

Lemak memiliki beberapa bentuk antara lain lemak jenuh, lemak tak jenuh, dan lemak trans.

  1. Lemak jenuh

Lemak jenuh atau saturated fat merupakan jenis lemak yang berasal dari produk hewani seperti daging merah, unggas, susu, dan produk olahannya (mentega, keju, es krim). Adapun beberapa produk nabati yang mengandung tinggi lemak jenuh seperti minyak sawit dan minyak kelapa. Minyak yang sudah pernah dipakai untuk menggoreng, atau disebut minyak jelantah, juga mengandung lemak jenuh meskipun pada mulanya termasuk lemak tidak jenuh.

 

Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, jenis lemak ini dapat memicu peningkatan kadar low-density lipoproteins, alias kolesterol jahat, dan berujung terhadap risiko berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Kadar LDL yang meningkat dapat menyebabkan penyempitan dan penumpukan kolesterol di pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

 

  1. Lemak tak jenuh

Lemak tak jenuh atau unsaturated fat dikenal sebagai lemak yang bermanfaat bagi kesehatan. Pasalnya mengonsumsi lemak ini justru dapat meningkatkan kadar high density-lipoproteins, alias kolesterol baik yang berguna mencegah risiko penyakit jantung dan stroke. Lemak ini juga diketahui bermanfaat dalam menjaga berat badan.

 

Beberapa contoh makanan yang kaya akan lemak tak jeuh antara lain alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitu, ikan salmon, ikan tuna, dan ikan sarden.

 

Lemak ini terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu lemak tak jenuh tunggal dan ganda.

  • Lemak tak jenuh tunggal atau monounsaturated fatty acids (MUFA), memiliki satu ikatan ganda dalam struktur kimianya. Asam lemak yang termasuk ke dalam jenis lemak tak jenuh tunggal adalah asam palmitoleat, asam oleat, dan asam vaksenik.
  • Lemak tak jenuh ganda atau polyunsaturated fatty acids (PUFA), memiliki dua atau lebih ikatan rantai ganda dalam struktur kimianya. Masyarakat mengenal jenis lemak ini sebagai asam lemak omega-3 dan omega-6. Jenis lemak ini populer karena studi membuktikan bahwa konsumsinya dapat mencegah penyakit jantung dan menunjang perkembangan otak pada anak.

 

  1. Lemak trans

Lemak trans dikenal sebagai lemak jahat yang banyak ditemukan pada produk makanan olahan, makanan cepat saji, dan gorengan. Produk hewani seperti daging merah dan susu juga mengandung lemak trans, namun jumlahnya sedikit.

 

Jenis lemak ini terbentuk karena adanya proses hidrogenasi parsial selama proses pemanasan yang menyebabkan perubahan minyak dari bentuk cair menjadi lemak padat.

 

Konsumsi lemak trans dapat menyebabkan peningkatan kadar LDL dan penurunan kadar HDL yang berdampak terhadap meningkatnya risiko penyakit jantung, stroke, obesitas, dan diabetes.

 

Manfaat lemak

Terlepas dari risiko penyakit yang dapat timbul akibat konsumsi jenis lemak tertentu, lemak tetap dibutuhkan tubuh untuk:

  • Sumber energi
  • Membantu metabolisme vitamin A, D, E, dan K
  • Bahan baku produksi hormon, seperti prostaglandin untuk mengatur tekanan darah, sistem saraf, dan denyut jantung
  • Melindungi organ tubuh dari benturan

 

Jenis lemak yang berbahaya

Mengenal jenis lemak dapat membuat Anda lebih bijak mengonsumsi makanan mana yang baik dan buruk untuk kesehatan. Jenis lemak yang perlu Anda hindari atau batasi antara lain lemak trans dan lemak jenuh.

 

Pasalnya konsumsi kedua jenis lemak ini dapat berisiko meningkatkan kadar LDL dalam tubuh. Jika ini terjadi, penumpukan plak dan penyempitan pembuluh darah lebih rentan terjadi hingga menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

 

Sebenarnya terdapat dua jenis lemak trans, yaitu lemak trans alami dan buatan. Lemak trans buatan inilah yang merupakan hasil dari proses industri yang digunakan dalam makanan cepat saji dan gorengan. Beberapa contoh makanan tinggi akan lemak trans buatan antara lain keripik kentang, biskuit, kentang goreng, ayam goreng, margarin, dan makanan olahan lainnya.

 

Masih bingung menentukan jenis lemak yang sehat untuk tubuh? Segera konsultasikan dengan dokter di aplikasi Newfemme. Anda akan mendapatkan saran seputar pola hidup sehat dengan nyaman, hanya melalui chat. Yuk download Newfemme!