7 Mitos Kanker Payudara: Ada Benjolan Sudah Pasti Kanker Payudara?

7 Mitos Kanker Payudara: Ada Benjolan Sudah Pasti Kanker Payudara?

Kesehatan 523

Ladies, sudah pernah coba melakukan SADARI untuk mendeteksi benjolan di payudara? Seperti kita tahu, metode SADARI merupakan cara untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. Tidak sedikit kekhawatiran timbul bagi wanita yang merasakan benjolan pada payudara setelah melakukan pemeriksaan mandiri. Tapi sebenarnya benjolan di payudara itu tidak selalu menjadi pertanda kanker payudara. Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui lebih jauh berbagai mitos dan fakta seputar kanker payudara.

Shop with Me

Serum The Ultimate Brightening Glowing NSY / Anti Acne / Anti Aging / Dark Spot Serum Terbaik Masa Kini Mencerahkan Wajah, Menghilangkan Flek, Mengkenyalkan Kulit, Menyamarkan Noda Bekas Jerawat, Memutihkan Wajah, Anti iritasi dan Dapat Digunakan 14 Thn
IDR 59.900
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Isoduce original untuk Nyeri Haid Keputihan
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah Crystal Secret Essential Package (Cleanser 100 ml, Serum 20 ml, Day Cream 30 g)
IDR 397.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

 

Mitos 1: Kanker payudara hanya terjadi pada wanita usia lebih tua

Faktanya, kanker payudara bisa menyerang di usia berapapun. Memang mayoritas kasus kanker payudara ditemukan pada wanita berusia lebih dari 50 tahun, namun bukan berarti wanita usia muda tidak dapat terkena penyakit ini. Oleh karenanya wanita dari seluruh kalangan usia perlu melakukan pemeriksaan mandiri terhadap perubahan ukuran, bentuk, dan tekstur payudara dari waktu ke waktu.

Sumber: Pexels

Mitos 2: Benjolan di payudara sudah pasti kanker payudara

Faktanya, benjolan di payudara tidak selalu menunjukkan bahwa Anda terkena kanker payudara. benjolan bisa saja bersifat jinak. Dua jenis tumor jinak yang umum ditemukan yaitu kista, yang biasa muncul pada wanita berusia 35-50 tahun atau menopause, dan abses payudara, yaitu benjolan yang disertai rasa sakit dan berisi pus atau nanah.

 

Perubahan bentuk payudara juga normal terjadi pada wanita yang sedang dalam masa menstruasi. Pasalnya masa ini menyebabkan hormon berfluktuasi sehingga mempengaruhi perubahan payudara. Sebelum menyimpulkan jenis benjolan apa yang Anda miliki, Anda harus menemui dokter untuk mendapat pengecekan yang tepat.

 

Mitos 3: Memakai deodorant menyebabkan kanker payudara

Faktanya, tidak ada studi yang membuktikan keterkaitan pemakaian deodorant terhadap terjadinya kanker payudara. Banyak spekulasi beredar bahwa kandungan alumunium dan bahan kimia lainnya dari produk ini dapat terserap ke dalam kelenjar getah bening kemudian tersebar menuju sel payudara hinga menyebabkan kanker.

 

Adapun teori yang menyebutkan bahwa produk deodorant dengan kandungan alumunium dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Bagaimanapun juga hal ini belum dapat dibuktikan kebenarannya. Beberapa studi memang menunjukkan bahwa penggunaan produk dengan kandungan alumunium menyebabkan konsentrasi alumunium di jaringan payudara meningkat. Namun tidak ada studi yang membuktikan penggunaan produk deodorant menyebabkan kanker payudara.

 

Mitos 4: Jika tidak ada riwayat keluarga, tidak akan terkena kanker payudara

Faktanya, sebagian besar riwayat kanker payudara diturunkan melalui keluarga. Gen BRAC1 dan BRAC2 adalah gen yang jika bermutasi dapat menyebabkan kanker payudara atau kanker ovarium. Jika Anda memiliki riwayat penyakit ini di keluarga, Anda tetap direkomendasikan untuk rutin melakukan pemeriksaan mandiri atau ke dokter jika diperlukan.

 

Mitos 5: Tidur memakai bra menyebabkan kanker payudara

Faktanya, tidak ada studi yang dapat membuktikan hubungan antara memakai bra saat tidur dengan kejadian kanker payudara. Mitos beredar bahwa menggunakan bra saat tidur, terutama berbahan kawat, dapat memicu kanker akibat terganggunya aliran getah bening hingga terjadi penumpukan racun pemicu kanker.

 

Kesimpulannya adalah tidak benar. Memakai bra saat tidur sah dilakukan sesuai dengan kenyamanan masing-masing. Ingatlah untuk memilih bra yang nyaman, tidak terlalu ketat, dan tidak berkawat saat tidur untuk mencegah iritasi dan infeksi jamur.

 

Mitos 6: Menaruh ponsel di kantong baju dekat dada menyebabkan kanker payudara

Faktanya, tidak ada studi yang membuktikan bahwa ponsel menyebabkan kanker payudara. Sejauh ini studi hanya berfokus terhadap pengaruh paparan radiasi terhadap risiko tumor otak.

 

Perlu diketahui juga bahwa radiasi yang terpapar dari ponsel memiliki tingkat energi yang rendah, berbeda dengan tingkat radiasi yang tinggi dari X-ray, misalnya. Walaupun belum terbukti, produsen ponsel tetap merekomendasikan untuk tidak menggunakan ponsel terlalu dekat dengan tubuh.

 

Mitos 7: Rutin cek mammogram sudah pasti mendeteksi kanker payudara sejak dini

Faktanya, meski mammogram adalah alat skrining yang sangat baik, namun tetap tidak terlepas dari kemungkinan salah deteksi. Sekitar 20% kanker payudara tidak terdeteksi oleh mammogram. Hasil false-negative lebih umum terjadi pada wanita dengan jaringan payudara padat yang memiliki lebih banyak glandula dan jaringan ikat dibanding jaringan lemak. Siapa yang memiliki payudara lebih padat? Wanita usia muda.

 

Mammogram memang dapat mendeteksi kanker payudara, namun pemeriksaan mandiri secara rutin ataupun oleh dokter juga penting dilakukan bagi setiap wanita untuk mengawasi perubahan payudara yang tidak normal.

 

Mitos apa lagi yang sering Anda dengar seputar kanker payudara? Wanita cerdas masa kini tidak akan termakan hoax. Tanyakan langsung ke dokter mengenai faktanya di aplikasi Newfemme.