Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Diabetes Gestasional

Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Diabetes Gestasional

Kesehatan 445

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang dapat muncul selama kehamilan dan akan hilang setelah melahirkan. Kondisi ini dapat datang pada stase kehamilan manapun, namun seringnya ditemukan pada trimester kedua atau tiga. Di Indonesia, sebanyak 1,9-2,6% ibu hamil mengalami diabetes gestasional.

Shop with Me

Sepatu Wanita Sneakers Sidney Roulfine S15 Korean Style
IDR 40.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

 

Kondisi ini terjadi akibat pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk mengakomodasi kebutuhan energi yang meningkat di awal kehamilan. Di sisi lain, tubuh juga memproduksi hormon di usia kehamilan 0-24 minggu yang menyebabkan resistensi insulin, kondisi dimana tubuh tidak dapat menggunkan insulin secara efektif. Jika kondisi ini terjadi, maka seorang wanita akan mengalami diabetes gestasional. 

 

Jika tidak ditangani, diabetes gestasional dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi ataupun menimbulkan kesulitan saat melahirkan. Ibu hamil dapat mengelola kondisi ini dengan menerapkan pola sehat, berolahraga rutin, dan mengonsumsi obat jika diperlukan.

 

Gejala diabetes gestasional

Umumnya diabetes gestasional timbul tanpa gejala. Kebanyakan kasus ini terdiagnosis ketika melakukan pengecekan awal kadar gula darah. Namun beberapa wanita mungkin mengalami gejala berikut ketika kadar gula darah terlalu tinggi:

  • Sering merasa haus
  • Frekuensi urinasi lebih sering
  • Mulut kering
  • Kelelahan

 

Perlu digarisbawahi bahwa gejala tersebut dapat terjadi pada siapa saja saat kehamilan. Hubungi dokter untuk memastikan gejala tersebut jika khawatir akan risiko diabetes gestasional.

 

Siapa yang berisiko mengalami diabetes gestasional

Pada dasarnya setiap wanita selama kehamilan dapat mengalami diabetes gestasional, namun risiko meningkat apabila:

  • Overweight dan obesitas
  • Kurang beraktivitas fisik
  • Riwayat kelahiran sebelumnya dengan berat badan bari 4,5 kg
  • Riwayat diabetes gestasional atau prediabetes di kehamilan sebelumnya
  • Memiliki sindrom PCOS
  • Riwayat keluarga
  • Ras negroid, mongoloid, dan hispanik berisiko lebih tinggi dibanding kaukasian

 

Penyebab diabetes gestasional

Sumber: Pexels

Diabetes gestasional terjadi akibat tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat selama kehamilan. Beberapa hormon yang diproduksi selama kehamilan juga menyebabkan resistensi insulin, yang menyebabkan sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

 

Insulin merupakan hormon yang bekerja mengangkut glukosa (gula) untuk memproduksi energi dalam sel. Sehingga jika terjadi gangguan pada hormon ini, kadar gula darah dapat meningkat.

 

Komplikasi diabetes gestasional

Seorang wanita dengan diabetes gestasional memiliki risiko tinggi terhadap bayi untuk mengalami:

  • Makrosomia, kondisi dimana bayi lahir dengan berat dan panjang badan lebih dibanding bayi normal
  • Kelahiran prematur
  • Kesulitan bernafas yang serius
  • Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia
  • Obesitas dan diabetes tipe 2 di masa mendatang
  • Kematian saat melahirkan

Sementara risiko yang dialami oleh ibu hamil dengan diabetes gestasional antara lain:

  • Tekanan darah tinggi dan preeklampsia
  • Melahirkan dengan caesar
  • Diabetes di masa mendatang

 

Cara mengobati diabetes gestasional

Diabetes gestasional perlu ditangani dengan cepat supaya tidak menimbulkan komplikasi baik bagi ibu dan anak. Pengobatan yang dilakukan berfokus dalam menjaga kadar gula darah dalam rentang normal. Dokter akan memberikan injeksi insulin dan cek gula darah harian jika diperlukan.

 

Adapun beberapa cara mengatasi diabetes gestasional yaitu:

  • Cek gula darah
  • Konsumsi makanan sehat di waktu yang tepat
  • Beraktivitas fisik
  • Mengawasi perkembangan janin

 

Jika sudah mengubah pola makan lebih sehat dan lebih sering beraktivitas fisik namun kadar gula darah masih tidak terkontrol, maka dokter akan memberikan preskripsi insulin, metformin, atau obat lainnya.