Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang HPV: gejala, penularan, dan cara mencegah

Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang HPV: gejala, penularan, dan cara mencegah

Kesehatan 456

 

Shop with Me

Toples Kaca Penyimpanan Makanan Bamboo Cover - YS-7061
IDR 61.600
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gluta drink
IDR 300.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sepatu Wanita Sneakers Sidney Roulfine S15 Korean Style
IDR 40.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Tas Selempang Wanita Inara / Tas Bahu Wanita Kekinian
IDR 32.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Infeksi Human papillomavirus (HPV) merupakan jenis penyakit menular seksual yang paling umum ditemukan. Berbeda dengan virus HIV dan HSV (herpes), virus ini menyebabkan infeksi di permukaan kulit serta berpotensi menyebabkan kanker serviks.

 

Seseorang yang mengalami infeksi HPV ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan, tungkai, mulut, serta area kelamin. Hampir setiap orang yang aktif berhubungan seksual berisiko terkena infeksi ini. Diperkirakan sekitar 70% kasus kanker serviks di dunia disebabkan oleh virus ini..

 

Bagaimana seseorang tertular HPV?

Infeksi HPV lebih banyak ditemukan pada kelompok usia remaja dan awal 20 tahun. Anda bisa tertular HPV melalui kontak kulit, seks melalui vagina, anus, ataupun oral dengan seseorang yang terinfeksi. Umumnya seks vaginal atau anal lebih memudahkan penularan virus.

 

Setiap orang yang aktif berhubungan seksual memiliki risiko terinfeksi HPV, meskipun anda hanya melakukannya dengan satu orang. Hal yang perlu diwaspadai adalah infeksi ini dapat terjadi meski tanpa gejala. Bahkan gejala dapat timbul beberapa tahun setelah Anda berhubungan seksual dengan orang terinfeksi. Sehingga sulit untuk mendeteksi kapan seseorang pertama kali terinfeksi HPV.

 

Bagaimana cara mendeteksi infeksi HPV?

source: shutterstock.com

Ada beberapa tes HPV yang dapat digunakan untuk deteksi awal kanker serviks. Namun tes ini hanya direkomendasikan untuk wanita berusia 30 lebih, dan tidak direkomendasikan pada lelaki, remaja, dan wanita di bawah 30 tahun. Hampir setiap orang yang aktif berhubungan seksual akan mendapat HPV jika tidak mendapat vaksin.

 

US Preventive Services Task Force merekomendasikan wanita melakukan Pap smear pada usia 21 tahun, tak terkecuali bagi mereka yang tidak aktif secara seksual. Wanita berusia 21 hingga 29 tahun sebaiknya menjalankan Pap smear tiap tiga tahun sekali. Jika sudah aktif secara seksual, sebaiknya rutin menjalankan Pap smear setahun sekali.

 

Bagaimana perbedaan HPV pada pria dan wanita?

Banyak pria yang terinfeksi HPV tidak menunjukkan gejala, dan sebagian lainnya mengalami kutil kelamin. Beberapa strain HPV dapat menyebabkan kanker penis, anal, dan tenggorokan pada pria. Pria yang pernah melakukan seks anal dan pria yang sistem imunnya lemah berisiko mengalami kanker akibat HPV.

 

HPV lebih banyak menyerang wanita. Diestimasikan sekitar 80% wanita mendapatkan setidaknya satu HPV selama hidupnya. Sama seperti pria, infeksi ini dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala pada wanita. Beberapa wanita dapat menemukan kutil kelamin yang dapat timbul di dalam vagina, di dalam atau sekitar anus, dan di serviks atau vulva.

 

Apa saja masalah kesehatan yang ditimbulkan dari HPV?

Faktanya, 90% infeksi HPV dapat hilang dengan sendirinya dalam 2 tahun. Namun virus tetap berada dalam tubuh sehingga seseorang yang terinfeksi dapat kapan saja menularkannya. Ketika virus masih berada di tubuh, berbagai masalah kesehatan serius seperti kutil kelamin dan kanker serviks dapat timbul.

  1. Kutil kelamin

Kutil pada alat kelamin mungkin berawal dari semacam luka kecil. Luka tersebut kemudian terbuka, berdarah, menjadi kutil, mengering, hingga sembuh setelah beberapa hari. Anda mungkin sulit membedakan kutil dengan jerawat atau rambut yang tumbuh ke dalam (ingrown hair).

 

  1. Kanker serviks

Seseorang yang terinfeksi HPV berisiko terkena kanker serviks, aknker tenggorokan, dan kanker lidah. Tanda-tanda HPV yang menyebabkan kanker serviks mungkin termasuk perdarahan atau keluarnya cairan dari dalam vagina.

 

Perdarahan setelah hubungan seks atau saat menopause juga bisa menjadi tanda kanker serviks. Selain itu, terdapat gejala infeksi human papillomavirus lain seperti sakit pada perut bagian bawah atau area pelvis dan pada saat berhubungan intim.

 

Bagaimana cara mencegah HPV?

Cara paling mudah yang dapat dilakukan seseorang yang aktif secara seksual agar terhindar dari infeksi HPV adalah menggunakan kondom dan melakukan seks yang aman. Vaksin juga dapat melindungi seseorang dari infeksi HPV yang berhubungan dengan kanker atau kutil kelamin. CDC merekomendasikan pria dan wanita berusia 11 atau 12 tahun untuk mendapatkan vaksin. Saat ini vaksin HPV sudah tersedia di Indonesia dengan tiga kali dosis pemberian.

 

Jika Anda aktif secara seksual, pastikan untuk melakukan cek kesehatan dan Pap smear secara rutin tiap tahunnya. Jika menemukan gejala yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.