Proses Terbentuknya Tahi Lalat pada Tubuh

Proses Terbentuknya Tahi Lalat pada Tubuh

Gaya Hidup 754

Tahi lalat adalah kelainan kulit yang umum terjadi pada manusia. Tahi lalat sering kali muncul sebagai bintik-bintik gelap atau kecil yang dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh. Tahi lalat dapat muncul sejak lahir atau berkembang seiring pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan terbentuknya tahi lalat? Pembahasan kali ini, kita akan menjelaskan asal usul terbentuknya tahi lalat.

Shop with Me

Sepatu Wanita Sneakers Sidney Roulfine S15 Korean Style
IDR 40.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sweetshirt dress by H&M
IDR 200.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sandal tali desper 3cm GSL
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Tahi lalat, atau nevus dalam istilah medis, terbentuk karena adanya perubahan pada sel-sel pigmen di kulit. Sel-sel pigmen yang dikenal sebagai melanosit bertanggung jawab atas produksi pigmen melanin, yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata kita. Ketika melanosit berkumpul dalam kelompok yang lebih besar, maka terbentuklah tahi lalat.

Proses Terbentuknya Tahi Lalat

Tahi lalat terbentuk akibat perkembangan sel-sel melanosit, yaitu sel-sel yang menghasilkan pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit. Proses terbentuknya tahi lalat ini melibatkan beberapa faktor, antara lain:

Faktor Genetik

Faktor genetik atau keturunan memainkan peran penting dalam terbentuknya tahi lalat. Jika anggota keluarga memiliki tahi lalat, kemungkinan kamu juga memiliki kecenderungan untuk memiliki tahi lalat.

Paparan Matahari

Paparan sinar matahari berlebihan dapat mempengaruhi perkembangan tahi lalat. Terlalu banyak paparan sinar matahari dapat merangsang produksi melanin oleh sel-sel melanosit dan menyebabkan tahi lalat muncul atau menjadi lebih gelap.

Perubahan Hormonal

Perubahan hormonal, seperti selama masa pubertas atau kehamilan, juga dapat mempengaruhi terbentuknya tahi lalat. Perubahan hormon dapat memicu aktivitas sel-sel melanosit dan menyebabkan munculnya tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada.

Faktor Umur

Terbentuknya tahi lalat cenderung lebih umum pada masa kanak-kanak dan remaja. Seiring bertambahnya usia, jumlah tahi lalat cenderung stabil atau bahkan dapat mengalami penurunan.

Baca juga :

Tips Mengatasi Dinding Rumah yang Berjamur

Lantas, apakah tahi lalat berbahaya? Sebagian besar tahi lalat adalah kondisi yang normal dan tidak berbahaya. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait tahi lalat, seperti:

  • Perubahan dalam Ukuran, Bentuk, atau Warna: Jika tahi lalat tumbuh, berubah bentuk, atau mengalami perubahan warna secara drastis, ada kemungkinan perubahan tersebut merupakan tanda peringatan dan perlu diperiksa oleh dokter.

  • Perdarahan atau Gatal: Jika tahi lalat mengalami perdarahan tanpa sebab atau mengalami rasa gatal yang persisten, maka kamu perlu segera berkonsultasi dengan dokter.

  • Tahi Lalat yang Asimetris: Tahi lalat yang tidak simetris atau memiliki tepi yang tidak teratur dapat menjadi tanda potensi keganasan. Maka kamu sangat perlu untuk merhatikan perubahan bentuk ini.

Tahi lalat merupakan bintik kecil yang terbentuk di permukaan kulit manusia akibat perkembangan sel-sel melanosit. Sebagian besar tahi lalat adalah normal dan tidak berbahaya, tetapi perubahan pada tahi lalat yang tidak normal perlu diperhatikan dan diperiksa oleh dokter. Penting untuk memahami karakteristik tahi lalat dan mengawasi perubahan yang mencurigakan guna menjaga kesehatan kulit kita secara keseluruhan.