Osteoartritis, Radang Sendi yang Lebih Sering Terjadi pada Wanita

Osteoartritis, Radang Sendi yang Lebih Sering Terjadi pada Wanita

Kesehatan 409

Radang sendi merupakan salah satu penyakit yang bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari, salah satu yang sering terjadi adalah osteoartritis. Kondisinya dapat menjadi buruk jika tidak ditangani dengan tepat. Lalu, apa sebenarnya penyebab osteoartritis? Bagaimana cara mengatasinya? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Shop with Me

Coffe Latte with others flavor
IDR 21.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Lipstik Maybelline new york
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Facial Foam
IDR 15.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pengertian dan Gejala

Osteoartritis (OA) merupakan bagian dari artritis (penyakit radang sendi) yang paling umum terjadi di bagian lutut, tangan, pinggul, dan punggung. Seseorang mengalami osteoartritis karena tulang rawan dalam sendi sudah mulai rusak dan tulang di bawahnya mulai berubah. Penyakit ini akan membuat penderitanya merasakan sakit, kaku, hingga bengkak. 

Pada kasus yang sudah parah, aktivitas dapat terganggu hingga tidak bisa lagi melakukan pekerjaan sehari-hari karena kesakitan yang dirasakan. Osteoartritis menunjukkan gejala seperti nyeri atau sakit pada sendi yang berkembang secara perlahan, kekakuan, penurunan fleksibilitas, keterbatasan gerak, dan pembengkakan.

Faktor Risiko

Osteoartritis memengaruhi hampir 27 orang di dunia. Prevalensi osteoartritis pada wanita lebih tinggi daripada pria, khususnya radang sendi kronis yang terjadi pada kaki. Tidak hanya itu, tingkat keparahannya pun lebih besar.

Seseorang bisa mengalami osteoartritis jika mereka memiliki faktor risiko sebagai berikut:

  • Pernah cedera sendi atau menggunakan sendi secara berlebihan, misalnya sering menekuk lutut, sendi mendapat tekanan berulang, atau melakukan pekerjaan yang melibatkan sendi terlalu banyak.

  • Usia, semakin tua seseorang, risiko terkena osteoartritis semakin tinggi.

  • Jenis kelamin, perempuan lebih berisiko mengalami osteoartritis daripada laki-laki, terlebih ketika sudah berusia 50 tahun atau lebih.

  • Kegemukan, berat badan yang berlebih menyebabkan sendi mendapat tekanan yang berlebihan untuk menahan beban terutama di area pinggul dan lutut.

  • Keturunan, seseorang lebih rentan terkena osteoartritis ketika punya anggota keluarga yang mengidap penyakit serupa.

Risiko terjadinya osteoartritis meningkat jika memiliki riwayat cedera lutut atau keterlibatan sendi terlalu banyak

Perawatan

Sayangnya, tidak ada obat untuk menyembuhkan osteoartritis, namun dokter biasanya akan melakukan terapi secara kombinasi. Beberapa diantaranya adalah dengan meningkatkan aktivitas fisik, latihan penguatan otot, menurunkan berat badan jika kegemukan atau obesitas, obat-obatan untuk meredakan nyeri yang perlu dan tidak perlu resep dokter.

Dokter juga bisa memberikan alat pendukung seperti tongkat atau kruk. Pada kasus di mana seluruh opsi belum efektif, penderita osteoartritis bisa disarankan untuk operasi. Centers for Disease Control and Prevention mencanangkan 5 strategi manajemen diri untuk mengelola artritis dan gejalanya, meliputi:

1. Mempelajari Self-Management Skills

Bergabunglah pada self management education class jika ada. Umumnya penderita akan diajarkan untuk mengendalikan kesehatan, mengelola rasa sakit, merencanakan aktivitas, mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, hingga berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan.

2. Menjadi Lebih Aktif

Meningkatkan aktivitas fisik adalah pilihan bebas biaya dan sederhana yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri sendi. Selain itu, menjadi aktif secara fisik mampu memperbaiki suasana hati dan kualitas hidup hingga mengurangi rasa sakit. Ingat, aktivitas fisik yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia adalah 150 menit dalam seminggu.

3. Temui dan Konsultasi dengan Dokter

Jika merasa gejala sudah muncul, jangan ragu untuk segera mendapatkan diagnosis berdasarkan dokter karena tidak baik mendiagnosis sendiri. Dokter pasti akan memberikan perawatan yang tepat dan efektif untuk meminimalkan gejala dan mencegah OA menjadi lebih buruk.

4. Kelola Berat Badan

Bagi penderita radang sendiri, mempertahankan berat badan dalam kondisi ideal sangat disarankan. Hal ini karena ketika berat badan sudah turun (bagi yang kegemukan atau obesitas), maka tekanan pada sendiri akan menurun dan menyebabkan rasa sakit juga akan berkurang. Penurunan berat badan akan efektif ketika olahraga dikombinasikan dengan pola makan defisit kalori.

5. Lindungi Sendi

Jika pernah mengalami cedera sendi, kemungkinan untuk mengalami OA menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, jika ingin berolahraga, pilihlah aktivitas yang berdampak ringan pada sendiri seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Tidak hanya lewat olahraga, kesehatan sendi juga bisa dijaga dengan menggunakan alat pelindung saat kerja atau sabuk pengaman.

Pelajari manajemen diri, tingkatkan aktivitas, temui dokter, kelola berat badan, dan lindungi sendiri sebagai strategi mengelola radang sendi

Itulah penjelasan mengenai osteoartritis, yaitu penyakit radang sendi kronis yang menyerang lutut, tangan, dan pinggul. Kondisi ini jika tidak ditangani lebih awal dapat memburuk di kemudian hari. Ada banyak artikel menarik lainnya yang Newfemme sediakan untuk Ladies, langsung saja kunjungi website atau download aplikasinya!