Panic Attack vs Panic Disorder, Apakah Sama?

Panic Attack vs Panic Disorder, Apakah Sama?

Kesehatan 419

Mayoritas orang setidaknya mengalami satu atau dua kali panic attack selama hidupnya. Terkadang, kondisi tersebut bisa mengganggu aktivitas sehari-hari karena ketidaknyamanan yang timbul. Lalu, ada juga yang disebut sebagai panic disorder. Apakah keduanya sama hanya berbeda penyebutan? Baca penjelasan selengkapnya dalam artikel ini agar tidak salah lagi, yuk.

Shop with Me

Tas Selempang Wanita Inara / Tas Bahu Wanita Kekinian
IDR 32.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Lipstik Maybelline new york
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Panic Attack vs Panic Disorder

Serangan panik atau yang lebih sering disebut dengan panic attack ditandai dengan perasaan takut yang datang secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Serangan panik tersebut juga diiringi dengan reaksi tubuh seperti sulit bernapas, berkeringat, dan jantung berdebar sangat kencang. Panic attack umumnya didefinisikan ketika seseorang setidaknya mengalami ketakutan secara berulang dalam 1 bulan. 

Ada pula yang dikenal dengan panic disorder. Apakah sama dengan panic attack? Jawabannya adalah tidak. Panic disorder terjadi ketika seseorang mengalami panic attack selama beberapa kali, misalnya 4 kali atau lebih. Ciri yang lebih membedakan pada panic disorder adalah serangan biasanya terjadi bukan terjadi karena faktor kesehatan mental atau kondisi fisik lainnya. Jadi, panic attack bukanlah panic disorder, namun panic disorder sudah pasti panic attack.

Gejala

Berdasarkan The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders versi 5, panic attack adalah lonjakan ketakutan yang datang secara tiba-tiba atau ketidaknyamanan yang intens hingga mencapai puncaknya dalam beberapa menit. Serangan panik ini biasanya berlangsung selama 5 hingga 20 menit, dan dalam kasus yang ekstrem bisa mencapai 1 jam.

Panic attack yang dialami oleh orang satu dengan yang lainnya mungkin akan berbeda. Terkadang, panic attack juga bisa muncul karena adanya stimulus eksternal dengan tingkat bahaya yang tidak sebanding dengan gejala yang dialami. Maksudnya, jika dalam keadaan normal, trigger dari lingkungan sebenarnya tidak seberbahaya itu sampai seseorang harus merasa ketakutan.

Gejala umum panic attack meliputi:

  • Denyut jantung kencang dan berdebar

  • Sesak napas (napas pendek) dan nyeri dada

  • Merasa seperti tersedak

  • Pusing atau vertigo

  • Mual

  • Berkeringat atau kedinginan

  • Gemetar 

  • Perubahan kondisi mental seperti derealisasi (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (tidak seperti diri sendiri)

  • Mati rasa atau kesemutan

Penyebab

Dibanding laki-laki, perempuan dua kali lebih mungkin mengalami panic attack. Penyebab pasti terjadinya panic attack tidak diketahui. Namun, otak dan sistem saraf memegang peranan penting terhadap bagaimana seseorang bereaksi terhadap suatu stimulus, entah itu mereka menjadi takut atau cemas.

Risiko terjadinya panic attack meningkat jika seseorang memiliki:

1. Riwayat keluarga

Umumnya gangguan kecemasan bisa diturunkan dalam keluarga. Jika keluarga inti memiliki gangguan panik, maka risiko seseorang mengalami gangguan panik meningkat hingga 40%.

2. Kondisi kesehatan mental

Panic attack lebih rentan terjadi pada seseorang yang punya gangguan kecemasan, depresi, atau kondisi kesehatan mental lainnya.

3. Pengalaman masa kecil yang merugikan (adverse childhood experience/ACE)

ACE umumnya terjadi antara usia 1 hingga 17 tahun dan biasanya merupakan pengalaman yang menyebabkan trauma pada seseorang.

Perawatan

Pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi panic attack adalah melalui terapi, perubahan gaya hidup, obat-obatan, bahkan bisa gabungan dari ketiganya. Perawatan ini akan berfokus untuk mengurangi atau menghilangkan gejala dan akan membaik ketika mendapat penanganan yang tepat. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1. Psikoterapi

Bertujuan untuk mengajarkan seseorang mengidentifikasi serta mengubah pola pikir, emosi, dan perilakunya. Pendekatan yang dilakukan bisa dengan Cognitive behavioral Therapy (CBT) atau exposure therapy.

2. Obat-obatan

Antidepresan atau anti-anxiety, dengan preskripsi dokter.

3. Perubahan gaya hidup

Olahraga teratur, menerapkan pola makan gizi seimbang, tidur yang cukup dan berkualitas, memiliki jadwal yang teratur, dan menghindari pemicu yang bisa memperparah gejala seperti kaffein, alkohol, dan merokok.

Terapkan pola hidup sehat untuk penanganan panic attack

Mengatasi Panic Attack Sendiri

Jika menyadari bahwa panic attack sedang berlangsung, maka cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan hembuskan selembut mungkin secara perlahan-lahan. Tutuplah mata dan fokus pada pernapasan. Akuilah bahwa panic attack tersebut memang sedang terjadi dan ingatkan bahwa kondisi tersebut berlangsung hanya sementara saja. Buat otot menjadi rileks dan tetaplah berusaha untuk sadar.

Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan untuk mengatasi panic attack

Demikianlah penjelasan  mengenai panic attack, yaitu perasaan takut yang datang secara tiba-tiba. Serangan panik bisa ditangani dengan terapi, perubahan lifestyle, atau obat-obatan. Jangan malu untuk mendiskusikannya dengan tenaga kesehatan atau kerabat. Ada banyak artikel informatif lainnya yang Newfemme sediakan untuk Ladies semua, langsung saja telusuri website atau download aplikasinya!