Diabetes Gestasional, Jenis Diabetes yang Berkembang Saat Kehamilan

Diabetes Gestasional, Jenis Diabetes yang Berkembang Saat Kehamilan

Kesehatan 458

Diabetes bisa muncul saat kehamilan yang dikenal dengan nama diabetes gestasional. Jutaan wanita mengalaminya dan ini bukanlah suatu hal yang perlu disembunyikan. Kondisi ini dapat diatasi dengan pengelolaan yang tepat berdasarkan rekomendasi dokter dan ahli gizi. Lalu, apakah diabetes bisa muncul begitu saja? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Shop with Me

Humanist
IDR 520.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Facial Foam
IDR 15.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Definisi dan Penyebab

Diabetes gestasional merupakan jenis diabetes yang dapat berkembang selama kehamilan, meskipun wanita tidak menderita diabetes sebelumnya. Sebesar 2-10% kehamilan di Amerika Serikat dipengaruhi oleh diabetes gestasional. Penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa pun, yang jelas untuk menegakkan diagnosisnya perlu dilakukan pengujian langsung.

Diabetes gestasional terjadi ketika tubuh ibu hamil tidak memproduksi insulin yang cukup selama kehamilan. Seperti yang kita tahu, insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas dan bertugas untuk memasukkan gula darah ke dalam sel-sel tubuh, hingga pada akhirnya dipakai sebagai sumber energi. 

Perubahan hormon beserta hal lainnya selama kehamilan menyebabkan kerja insulin bermasalah, disebut juga dengan resistensi insulin. Kondisi tersebut menyebabkan sel-sel tubuh tidak mampu merespon kadar gula darah dengan baik, sebagai akibatnya, ibu hamil membutuhkan insulin lebih banyak lagi untuk mengimbanginya.

Diabetes gestasional juga bisa dimulai ketika tubuh ibu tidak mampu membuat dan menggunakan semua insulin yang dibutuhkan selama kehamilan. Ketika insulin tidak cukup, maka glukosa tidak dapat dimasukkan ke dalam sel-sel untuk kemudian diubah menjadi energi. Glukosa yang terperangkap di dalam darah tersebut mengakibatkan gula darah tetap tinggi, sehingga terjadi hiperglikemia.

Pengelolaan

Perawatan diabetes gestasional ditujukan untuk menjaga gula darah tetap normal. Caranya dengan perencanaan makan yang khusus (tepat jumlah, jenis, dan jam) sesuai arahan ahli gizi dan aktivitas fisik secara teratur, dengan catatan diagnosis diabetes gestasional sudah ditegakkan oleh dokter.

Bagi wanita hamil dengan kondisi ini, American Diabetes Association menargetkan nilai kadar gula darah yaitu:

  • Sebelum makan: 95 mg/dL atau kurang

  • Satu jam setelah makan: 140 mg/dL atau kurang

  • Dua jam setelah makan: 120 mg/dL atau kurang

Risiko Pada Ibu dan Bayi

Diabetes gestasional umumnya diketahui pada minggu ke-24 kehamilan. Bagi ibu, mengalami diabetes gestasional selama kehamilan bisa menyebabkan risiko tekanan darah tinggi meningkat. Kemungkinan kelahiran secara caesar juga bisa terjadi. Sementara itu, risiko diabetes gestasional terhadap bayi antara lain:

  • Bayi sangat besar (4,5 kg atau lebih) sehingga bisa mempersulit proses melahirkan

  • Kelahiran prematur dan berisiko terjadi masalah pernapasan

  • Nilai kadar gula darah bayi rendah

  • Mengembangkan diabetes melitus tipe 2 di kemudian hari

Umumnya, kadar gula darah ibu akan kembali normal setelah bayi dilahirkan, namun sekitar 50% dari wanita dengan diabetes gestasional turut mengalami diabetes melitus tipe 2. Untuk menghindari kondisi tersebut, rajinlah untuk melakukan tes gula darah 6-12 minggu setelah bayi lahir, 1-3 tahun untuk memastikan target gula darah tercapai, dan mengembalikan berat badan menjadi ideal dan sehat.

Risiko diabetes gestasional bagi bayi adalah satunya adalah lahir prematur

Pencegahan

Masih ada cara untuk mencegah diabetes gestasional sebelum hamil. Pertama adalah dengan menjaga berat badan ideal. Apabila mengalami berat badan berlebih atau obesitas, maka dianjurkan untuk menurunkan berat badan terlebih dahulu. Kedua, lakukan aktivitas fisik secara teratur. Anjuran Kementerian Kesehatan Indonesia adalah 150 menit per minggu (5x30 menit per hari).

Ketika sudah hamil, tidak diperbolehkan lagi untuk menurunkan berat badan karena masing-masing ibu hamil punya target kenaikan berat badan sesuai dengan berat badan sebelum hamil. Dokter akan memberikan arahan seberapa banyak penambahan berat yang diperbolehkan agar kehamilan tetap sehat.

Terapkan diet yang tepat, aktivitas fisik, dan rajin cek gula darah untuk mengelola diabetes gestasional

Itulah penjelasan terkait diabetes gestasional, yaitu kondisi ketika ibu memiliki kadar gula darah yang tinggi selama kehamilan. Pengelolaan yang tepat adalah dengan menerapkan pola makan khusus, aktivitas fisik teratur, dan rajin memantau kadar gula darah. Tertarik dengan informasi lainnya terkait kehamilan? Langsung saja telusuri website Newfemme!