Depresi Prenatal: Depresi Saat Kehamilan Yang Tidak Boleh Dibiarkan Begitu Saja

Depresi Prenatal: Depresi Saat Kehamilan Yang Tidak Boleh Dibiarkan Begitu Saja

Kesehatan 422

Salah satu perubahan yang terjadi selama kehamilan adalah suasana hati, ada ibu hamil berbahagia, namun sayangnya ada pula yang mengalami kesedihan dan kecemasan. Ketika kondisi tersebut berlangsung dalam beberapa waktu dan tidak kunjung menghilang, mungkin saja telah terjadi depresi prenatal. Apa itu dan apa saja gejalanya? Ketahui selengkapnya pada artikel kali ini.

Shop with Me

kaos rib rumbai ruffle lengan panjang
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sweetshirt dress by H&M
IDR 200.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Azzura Two Way Cake
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Flowest Collagen drink
IDR 120.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Definisi

Prenatal depression merupakan depresi yang terjadi selama kehamilan. Seseorang yang mengalaminya akan merasakan kesedihan yang berkelanjutkan bahkan sampai ekstrem. Ibu hamil biasanya juga akan mengalami kecemasan, kelelahan, kesulitan tidur, dan aktivitas yang biasanya disukai pun menjadi tidak dinikmati.

Depresi prenatal bisa dialami oleh siapa saja dan lebih sering terjadi pada orang yang:

  • Punya anak berkebutuhan khusus

  • Pengalaman hidup yang traumatis seperti perceraian, masalah kesehatan, masalah keuangan, atau masalah di tempat kerja

  • Mengharapkan kehamilan kembar

  • Tidak berencana untuk hamil

  • Pasangan dan lingkungan sekitar tidak suportif

  • Kesulitan hamil (infertilitas)

Depresi prenatal semakin tinggi risikonya jika memiliki riwayat gangguan kecemasan (anxiety disorder), gangguan panik (panic disorder), masalah kesehatan mental (seperti OCD), dan gangguan suasana hati. Depresi prenatal tidak sama dengan baby blues. Baby blues akan menghilang setelah tiga minggu, sementara depresi prenatal tidak menghilang begitu saja, maka ibu hamil perlu diberikan pengobatan. 

Gejala

Perubahan suasana hati seperti sedih, cemas, dan khawatir saat kehamilan merupakan hal yang normal dirasakan oleh ibu hamil. Namun, depresi prenatal terjadi ketika hal-hal tersebut terjadi dalam beberapa waktu dan ternyata tidak kunjung hilang, bahkan semakin memburuk. Tanda-tanda seseorang mengalami depresi prenatal adalah sebagai berikut:

  • Kecemasan dan kekhawatiran berlebihan hingga berpikir irasional

  • Perubahan nafsu makan hingga terjadi penurunan berat badan tanpa disengaja

  • Tidak menikmati aktivitas yang biasanya disenangi

  • Tidak suka berinteraksi sosial

  • Gangguan tidur (insomnia atau tidur berlebihan)

  • Sedih, putus asa, mati rasa, rasa bersalah

  • Mudah marah dan gampang menangis

  • Muncul gejala fisik seperti sakit kepala, nyeri otot, dan masalah saluran cerna

  • Sulit berkonsentrasi, mengingat sesuatu, menalar, dan membuat keputusan

  • Melakukan kegiatan yang membahayakan bayi seperti merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang

  • Pada kasus yang parah, bisa memunculkan niat untuk menyakiti diri sendiri atau bayi dalam kandungan. 

Depresi prenatal sering menyebabkan penurunan nafsu makan

Penyebab

Tidak diketahui secara pasti apa penyebab depresi prenatal, namun kemungkinan besar disebabkan karena banyaknya perubahan yang terjadi selama kehamilan, seperti hormon, perubahan fisik tubuh, ketidaknyamanan saat hamil, dan masalah dari lingkungan sekitar. Kondisi ini bisa diperparah jika punya riwayat gangguan suasana hati. 

Diagnosa

Jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan, jangan ragu untuk mendatangi penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosa dari dokter. Sampaikan seluruh hal yang dialami selama kehamilan, kapan titik mulainya, dan seberapa sering gejalanya muncul. Beritahu juga jika memiliki riwayat personal atau keluarga yang pernah mengalami gangguan suasana hati.

Perawatan

Jika sudah dipastikan mengalami depresi prenatal berdasarkan hasil diagnosa dokter, maka penyedia layanan kesehatan akan memberikan perawatan untuk mengobati kondisi tersebut. Ibu hamil bisa juga dirujuk untuk menemui ahli kesehatan mental seperti psikolog, konselor, atau terapis. Terapi yang umumnya akan diberikan yaitu:

  • Cognitive behavioral therapy (CBT) yaitu jenis terapi kognitif yang akan membantu pasien untuk memikirkan masalah dan perilaku dengan cara pandang yang berbeda, sehingga pada akhirnya, seseorang dapat memiliki pola pikir yang berbeda dan mampu mengatasi setiap situasi dengan lebih baik.

  • Interpersonal therapy (IPT) yaitu jenis terapi yang ditujukan agar pasien mampu memperbaiki cara mereka berinteraksi dengan orang lain, sehingga hubungan yang baik dan suportif bisa terjalin.

  • Obat-obatan yang sesuai dengan resep dokter.

  • Psikoterapi yaitu terapi bicara yang memungkinkan seseorang untuk berbicara melalui emosinya dan mengerti bagaimana cara mengatasinya.

Cara Mengatasi Prenatal Depression

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki serta meredakan suasana hati. Pertama, carilah orang-orang yang suportif agar bisa secara lebih leluasa untuk berbagi kekhawatiran. Kedua, jadikan kesehatan sebagai prioritas yaitu dengan memenuhi kebutuhan gizi, tidur yang cukup, minum vitamin prenatal, serta berolahraga. Ketiga, rajinlah untuk memeriksa kandungan. Terakhir, cobalah meditasi.

Carilah lingkungan yang suportif untuk membantu mengatasi depresi prenatal

Itulah hal-hal yang perlu diketahui terkait dengan depresi prenatal, yaitu depresi berlebihan saat hamil. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, sehingga segeralah untuk menemui dokter jika mengalami gejala-gejalanya. Jangan malu karena depresi prenatal cukup umum terjadi pada ibu hamil. Tertarik dengan info seputar kehamilan lainnya? Langsung saja telusuri artikelnya hanya di Newfemme!