Apakah Normal Wasir Saat Hamil?

Apakah Normal Wasir Saat Hamil?

Kesehatan 398

Bagi sebagian orang, wasir merupakan salah satu kondisi yang terjadi selama mereka hidup. Namun, ada pula wasir yang terjadi selama kehamilan. Wasir saat hamil merupakan hal yang lumrah meskipun terkadang menyebabkan ketidaknyamanan. Apakah wasir mirip dengan varises? Apa penyebabnya? Ketahui selengkapnya dalam artikel ini.

Shop with Me

Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Tas Selempang Wanita Inara / Tas Bahu Wanita Kekinian
IDR 32.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bitzen Topi Wanita Star Summer Hat Korean Fashion Knit Visor Sports Baseball Cap Topi Olahraga Rajut Katun
IDR 20.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Mamypoko
IDR 80.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pengertian Wasir

Wasir (hemoroid) merupakan pembengkakan pembuluh darah di atau dekat dengan anus. Wasir yang terjadi saat hamil merupakan hal yang umum terjadi, terutama pada trimester ketiga hingga satu bulan setelah kelahiran, namun memang menyebabkan ketidaknyamanan. Terdapat dua jenis wasir, yaitu internal dan eksternal. Masing-masingnya memiliki gejala yang berbeda, yaitu:

1. Wasir internal

Wasir internal terjadi di bagian dalam rektum, sehingga lebih sulit untuk didiagnosa. Kondisinya bisa menjadi parah karena prolaps, yaitu ketika wasir meluas ke luar lubang anus. Wasir internal bisa menyebabkan pendarahan, namun tidak terasa sakit karena lokasinya berada di ujung saraf. Lain lagi ketika sudah terjadi prolaps, maka biasanya terasa lebih menyakitkan.

2. Wasir eksternal

Wasir eksternal terjadi di bagian luar tubuh yang terletak di dekat anus dan tertutupi oleh kulit. Lokasi ini menyebabkan wasir eksternal sangat sensitif dan mudah meradang. Akibatnya, bisa membengkak lalu terjadi pembekuan darah hingga menimbulkan rasa sakit yang tiba-tiba dan memburuk dalam 48 jam pertama.

Wasir mirip dengan varises, namun berbeda lokasinya. Ada juga kondisi lain yang bisa terjadi saat hamil, yaitu fisura anus. Gejalanya mirip dan bisa menyebabkan pendarahan saat buang air besar. Sebenarnya, baik wasir maupun fisura anus tidaklah berbahaya, namun jangan lengah dan pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan diagnosa yang lebih jelas.

Gejala

Setiap orang punya peluang untuk terkena wasir, namun risiko meningkat saat kehamilan. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon dan peningkatan berat badan dari janin dalam kandungan. Wasir yang dialami bisa saja tidak menimbulkan gejala sama sekali, namun ketika ada, tanda-tandanya adalah sebagai berikut:

  • Nyeri saat buang air besar

  • Gatal, terasa panas, dan bengkak di bagian dalam dan sekitar anus

  • Nyeri hebat (wasir prolaps)

  • Pendarahan saat membersihkan diri setelah buang air besar (wasir internal)

  • Darah pada feses

  • Pembekuan darah yang keras, meradang, dan menyakitkan (wasir eksternal)

Salah satu gejala wasir adalah ditemukannya darah pada tisu toilet

Penyebab

Adanya tekanan pada area panggul dan bagian bawah saluran pencernaan menyebabkan pembuluh darah terkena dampaknya, sehingga membengkak dan terjadilah wasir. Tekanan yang ada tersebut berasal dari:

1. Janin

Bayi dalam kandungan memberikan tekanan pada area panggul dan usus, menyebabkan pembuluh darah ikut tertekan, sehingga fungsinya untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh tidak berjalan semudah biasanya. Akibatnya darah tersebut tertahan, menggenang, dan membengkak di dalam pembuluh darah.

2. Peningkatan volume darah

Selama hamil, volume darah akan meningkat, fungsinya adalah untuk menopang janin. Hal ini mengakibatkan pembuluh darah membesar karena butuh bekerja secara ekstra untuk mengalirkan darah lebih banyak dari biasanya sementara jumlahnya sendiri tidak ikut bertambah.

3. Sembelit

Wasir bisa diperparah jika mengalami sembelit selama hamil. Sembelit terjadi akibat proses perubahan hormon yang memperlambat proses buang air besar secara teratur. Berat ekstra dari janin menyebabkan pembuluh darah ikut tertekan sehingga alirannya tidak lancar.

Diagnosa

Secara umum, hanya dengan menyampaikan gejalanya saja, penyedia layanan kesehatan dapat mendiagnosis apakah ibu hamil mengalami wasir atau tidak. Namun, untuk memastikannya, perlu dilakukan beberapa tes lanjutan yaitu dengan memperhatikan anus secara lebih dekat, pemeriksaan rektum digital (memasukkan jari yang bersarung tangan ke dalam rektum), anoskopi, atau sigmoidoskopi.

Pencegahan Wasir Saat Hamil

Wasir salah satunya disebabkan oleh sembelit. Oleh karena itu, ibu hamil perlu konsumsi serat yang cukup (25-30 gram) dan air putih minimal 12 gelas per hari. Ada pula pengobatan rumahan yang bisa dicoba yaitu mengoleskan lidah buaya, minyak kelapa, atau soda kue. Lalu, bisa juga coba mandi sitz. Selanjutnya, untuk mengurangi tekanan dari bayi, lakukanlah hal berikut ini:

  • Hindari duduk atau berdiri terlalu lama, sebaiknya memperbanyak berbaring

  • Gunakan bantal penyangga yang bentuknya seperti donat

  • Jangan membiarkan diri mengejan terlalu lama ketika sulit buang air besar

  • Lakukan senam kegel untuk memperkuat otot

  • Ketika sudah parah, maka segeralah datang penyedia layanan kesehatan agar dapat diberikan obat sesuai resep dokter

Konsumsi serat dan air putih yang cukup untuk mencegah wasir

Itulah penjelasan mengenai wasir saat hamil. Kondisi ini memang bisa menyebabkan ketidaknyamanan, namun bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, dan pada akhirnya akan menghilang. Cobalah cara-cara yang telah direkomendasikan untuk meredakan gejalanya. Jika tertarik untuk membaca artikel lain seputar kehamilan, langsung saja telusuri informasinya di Newfemme!