Mengenal Anorgasmia, Kesulitan Orgasme Pada Wanita

Mengenal Anorgasmia, Kesulitan Orgasme Pada Wanita

Kesehatan 346

Titik klimaks wanita itu berbeda, waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya tidak sama, dan rangsangannya juga bervariasi. Tapi, pernahkah Ladies mengalami kesullitan untuk mencapai klimaks padahal sangat menikmati hubungan seks yang berlangsung? Kondisi tersebut dikenal dengan anorgasmia. Apa yang mendasari hal tersebut terjadi? Bisakah diobati? Pelajari selengkapnya dalam artikel ini.

Shop with Me

Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Isoduce original untuk Nyeri Haid Keputihan
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Azzura Two Way Cake
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kemeja salur pria dan wanita lengan panjang up to big size atasan pria kemeja garis kerah chiang'i
IDR 135.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pengertian Anorgasmia

Anorgasmia adalah kondisi ketika seseorang sulit atau tidak bisa orgasme meskipun menikmati hubungan seksual dan senang akan aktivitas tersebut. Dalam hal lain, bisa juga menggambarkan orgasme yang tidak sekuat atau tidak terjadi sesering yang seorang wanita inginkan. Anorgasmia tidak hanya dapat terjadi pada wanita, namun juga pria. Anorgasmia disebut juga dengan disfungsi orgasme.

Orgasme adalah perasaan senang dan timbulnya gairah seksual setelah terangsang, ditunjukkan dengan gerakan tubuh di luar kendali dan kelegaan. Kecepatan orgasme tergantung dari rangsangan seksual yang diterima. Meskipun tetap merasakan kenikmatan, anorgasmia kerap kali membuat kesehatan mental seseorang terganggu, seperti sedih dan tekanan emosional. Anorgasmia diklasifikasikan ke dalam 4 jenis:

  • Primer (seumur hidup): belum pernah mengalami orgasme

  • Sekunder: dulunya pernah, namun sekarang tidak lagi, biasanya terjadi setelah menopause

  • Situasional: mengalami orgasme setelah situasi tertentu seperi masturbasi

  • Umum: tidak mencapai orgasme bahkan saat terangsang atau bergairah

Gejala dan Penyebab

Anorgasmia dapat terjadi pada siapa saja dan paling sering pada wanita yang sudah menopause. Gejala utama yang dirasakan ketika mengalami anorgasmia adalah tidak mampu mencapai klimaks seksual (orgasme). Gejala lainnya adalah klimaks yang tertunda bahkan tidak sama sekali merasakan klimaks seksual. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anorgasmia, diantaranya adalah:

1. Medis dan Fisik

Anorgasmia bisa disebabkan oleh usia, terutama wanita yang sudah menopause. Bisa juga diakibatkan karena multiple sclerosis, penggunaan obat-obatan, operasi alat kelamin atau organ yang berhubungan dekat dengan sistem reproduksi, komplikasi kanker, efek radiasi, disungsi dasar panggul, ketergantungan terhadap masturbasi, kondisi hormon, dan kelainan bawaaan sejak lahir.

2. Psikologis

Dari segi psikologis, anorgasmia dapat diakibatkan oleh depresi, stres, kecemasan, riwayat pelecehan seksual, kurangnya pengetahuan tentang seks, faktor budaya atau agama, malu hingga tidak mampu mengekspresikan diri melalui hubungan seks, kurangnya kepercayaan diri, dan permasalahan dalam hubungan seperti kepercayaan, konflik, dan keintiman dengan pasangan.

3. Gangguan Seksual Terkait

Adanya permasalahan seksual mungkin saja menyebabkan wanita mengalami anorgasmia, karena kondisi tersebut berkontribusi bahkan mempersulit seseorang untuk mencapai klimaksnya. Kondisi tersebut termasuk masalah terkait gairah seksual, tidak punya keinginan untuk berhubungan seks, nyeri setelah berhubungan, kekeringan pada vagina atau vulva, dan ketetatan vagina yang tidak disengaja (vaginismius).

Anorgasmia bisa disebabkan karena masalah medis, fisik, psikologis, dan gangguan seksual

Diagnosis

Diagnosis anorgasmia dilakukan setelah pengkajian gejala dan diskusi tentang riwayat seksual. Diskusi yang dilakukan dengan penyedia layanan kesehatan akan membantu untuk memperjelas apa penyebab dasar terjadinya anorgasmia. Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan ultrasound atau tes darah untuk memeriksa kondisi hormon atau medis lain yang mungkin berkontribusi terhadap hal tersebut.

Perawatan

Setelah diagnosis ditegakkan, ada banyak pilihan perawatan yang bisa dilakukan untuk mengobati anorgasmia. Pengobatan dilakukan berdasarkan alasan yang mendasarinya dan lamanya tergantung dari penyebab tersebut. Anorgasmia tidak dapat dicegah melainkan dengan mengatasi pemicunya. Pilihan perawatan yang bisa dilakukan adalah:

  • Mengobati masalah medis yang dialami

  • Mempelajari teknik masturbasi

  • Konseling terkait kesehatan mental, trauma, atau hubungan dengan pasangan

  • Terapi seks

  • Mengganti obat-obatan yang dikonsumsi

  • Terapi hormon untuk meningkatkan kepekaan

  • Memperkenalkan rangsangan baru seperti teknik, mainan, alat, atau media

Salah satu cara mengobati anorgasmia adalah dengan mencoba alat rangsangan baru

Demikianlah penjelasan mengenai anorgasmia, yaitu sulitnya seseorang untuk mencapai klimaks saat berhubungan seks. Jika mengalaminya, seorang wanita mungkin saja mengalami kesedihan dan frustasi. Tidak perlu malu, bicarakanlah dengan dokter atau penyedia keselatan lainnya. Melalui perawatan yang tepat, orgasme kemungkinan besar dapat dirasakan kembali. Baca artikel menarik lainnya di Newfemme!