Serba-serbi Alergi Pada Anak yang Perlu Diketahui

Serba-serbi Alergi Pada Anak yang Perlu Diketahui

Kesehatan 468

Alergi yang dimiliki oleh seseorang biasanya pertama kali muncul ketika ia masih bayi atau masa kanak-kanak. Data milik Center for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa alergi kulit merupakan jenis alergi yang paling banyak dimiliki oleh anak-anak. Padahal alergi yang terjadi pada anak berpotensi mengganggu kualitas tidur, bermain, hingga aktivitasnya di sekolah. Oleh karena itu, berikut merupakan beberapa hal yang perlu diketahui terkait alergi pada anak agar dapat disikapi dengan lebih tepat dan bijak.

Shop with Me

Flowest Collagen drink
IDR 120.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 Lusin Bedong T1 90 x 72 cm / Selimut Bayi Katun Flanel isi 12 pc
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Dress Hitam Bunga Bunga By Theclosetlover
IDR 97.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Apa yang terjadi jika seseorang mengalami alergi?

Ketika seseorang sedang menunjukkan gejala alergi, berarti sistem imunnya sedang bekerja melawan zat yang dianggap normal bagi kebanyakan orang, tapi tidak baginya. Dengan kata lain, sistem imun tubuh salah mengartikan alergen menjadi zat yang berbahaya sehingga ia melakukan pertahanan diri tersebut. Alergen, substansi yang dapat menyebabkan alergi, dapat berupa makanan, bulu hewan peliharaan, ataupun serbuk sari tanaman.

Apa saja gejala umum alergi pada anak?

Gejala yang terjadi pada saat munculnya alergi tergantung pada organ yang sedang mengalami reaksi alergi. Berikut gejala- gejala yang terjadi pada saat reaksi alergi :

1. Gejala pada kulit anak

Kulit merupakan organ terbesar dan juga bagian dari sistem imun. Tak jarang kulit anak akan menunjukkan reaksi terhadap alergi. Periksa eksim pada kulit anak yang muncul sebagai bercak kering, kemerahan, bersisik, dan gatal. Selain itu, ruam pada kulit anak juga bisa menjadi tanda ia memiliki alergi.

2. Gejala pada sistem pernapasan

Alergi serbuk bunga, dan alergi lainnya, dapat memengaruhi pernapasan anak. Mengi, sesak napas, dan napas cepat termasuk gejala umum yang dari efek alergi terhadap sistem pernapasan anak (misalnya pada penyakit asma). Selain itu, batuk kering dan batuk berdahak, bersin-bersin dan pilek juga bisa menjadi indikasi alergi pada anak (misalnya penyakit rhinitis alergi).

Asma yang dimiliki oleh anak dapat memperparah gejala alergi

3. Gejala pada sistem pencernaan

Alergi dapat memicu reaksi pada sistem pencernaan anak. Jika anak sering mengeluh kram perut atau diare secara berulang-ulang, mungkin itu merupakan isyarat alergi.

4. Gejala pada mata

Mata gatal merupakan gejala paling umum yang sering terjadi pada alergi mata. Kondisi ini sering dikenal dengan konjungtivitis alergi. Pada alergi mata selain mata gatal, gejala lain yang bisa timbul adalah mata merah, berair, mudah silau atau sensitif terhadap cahaya, mata bengkak, terasa nyeri dan merasa tidak nyaman pada mata. Pemicu terjadinya keluhan-keluhan ini disebabkan oleh debu, kotoran, bulu dan tungai.

5. Gejala pada kepala

Keluhan pada kulit kepala dapat berupa gatal, kemerahan dan munculnya ketombe. Hal ini disebabkan adanya alergi pada saat penggunaan produk perawatan rambut misalnya shampoo, pewarna rambut, atau pelurus rambut, dan bahan yang lainnya.

Apa penyebab alergi yang paling banyak?

Meskipun hubungan antara reaksi alergi dan alergennya tidak selalu nampak dengan jelas, akan tetapi berikut merupakan 8 makanan yang berkontribusi terhadap alergi:

  1. Susu.

  2. Telur.

  3. Kacang tanah.

  4. Kacang pohon, seperti kacang almond, kacang mete, dan kenari.

  5. Ikan.

  6. Kerang-kerangan, seperti kepiting, lobster, dan udang.

  7. Kedelai.

  8. Gandum.

Lactose intolerance kerap disalahartikan sebagai reaksi alergi terhadap susu

Jika telah diketahui bahwa anak memiliki alergi terhadap sesuatu, cara terbaik untuk menghindari terjadinya reaksi alergi adalah dengan menghindari alergennya. Komunikasikan dengan pengasuh, guru di sekolah, dan orang-orang disekitar anak terkait hal apa yang perlu dihindari agar tidak memicu alerginya kambuh.

Jika perlu, bekali anak dengan daftar alergen dan penjelasan bagaimana orang lain dapat memberikan pertolongan pertama dalam keadaan darurat. Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!