Pembalikan Ligasi Tuba, Ketika Ingin Kembali Hamil Setelah Steril

Pembalikan Ligasi Tuba, Ketika Ingin Kembali Hamil Setelah Steril

Kesehatan 568

Sebelumnya, ligasi tuba merupakan proses strerilisasi secara permanen yang menyebabkan wanita tidak bisa hamil lagi. Operasi dilakukan dengan cara mengikat saluran tuba sehingga sel telur dan sel sperma tidak dapat bertemu. Setelah prosedur ini dijalankan, satu-satunya pilihan untuk bisa hamil kembali adalah dengan melakukan pembalikan ligasi tuba atau in vitro fertilization (IVF). 

Shop with Me

Kaos Beautee
IDR 154.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gluta drink
IDR 300.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Jadi, prosedur pembalikan ligasi tuba adalah operasi yang dilakukan untuk mengembalikan saluran tuba yang terpotong. Caranya adalah dengan menghubungkan dan membuka kembali saluran tuba, pada akhirnya sel sperma dan sel telur dapat bertemu kembali agar pembuahan dapat terjadi, dan memungkinkan wanita hamil lagi. Tindakan ini juga dikenal dengan pembalikan sterilisasi tuba atau reanasstomosis tuba.

Siapa yang Bisa Melakukannya?

Dilansir dari Healthline, secara umum, kesuksesan untuk hamil kembali adalah sebesar 50 hingga 80%. Sebelum memutuskan untuk menjalankan prosedur pembalikan ligasi tuba, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini karena keberhasilan untuk hamil kembali setelah pembalikan ligasi tuba tergantung dari beberapa faktor. 

  • Jenis operasi ligasi tuba: beberapa jenis steriliasi tuba tidak dapat dibalikkan, namun jika dilakukan dengan pemasangan cincin, maka masih ada kemungkinan berhasil untuk hamil lagi.

  • Tergantung dari seberapa banyak saluran tuba yang masih berfungsi dengan baik: operasi akan tinggi keberhasilannya ketika masih banyak tersisa saluran tuba yang sehat.

  • Usia: pembalikan ligasi tuba lebih besar kemungkinannya untuk berhasil pada usia yang lebih muda, terutama pada usia di bawah 35 tahun (70-80%) dan paling kecil kemungkinannya di usia 40 tahun (30-40%).

  • Indeks massa tubuh (IMT): kelebihan berat badan atau obesitas dapat menurunkan keberhasilan pembalikan tuba.

  • Kondisi kesehatan lain: meliputi menstruasi yang tidak teratur, fibroid rahim, endometriosis, atau autoimun dapat memengaruhi keberhasilan untuk hamil lagi.

  • Kesuburan dan kesehatan seksual: memiliki masalah kesuburan atau tidak sehatnya sperma pasangan memengaruhi apakah wanita merupakan kandidat yang baik untuk operasi ini.

Kesuksesan untuk hamil kembali setelah pembalikan ligasi tuba mencapai 80%

Prosedur

Sebelum bersiap untuk melakukan pembalikan ligasi tuba dan demi mendapatkan kehamilan yang sehat nantinya, [astikan bahwa seluruh permasalahan medis yang dialami saat ini sedang terkontrol dengan baik, hindari merokok, kurangi kafein dan alkohol, serta konsumsi multivitamin atau vitamin prenatal yang kandungan utamanya adalah asam folat. Berikut ini merupakan tiga tahapan dalam prosedur pembalikan ligasi tuba.

1. Persiapan

Diawali dengan pengkajian riwayat kesehatan, seperti kehamilan, jenis operasi ligasi tuba, atau operasi panggul. Selain itu, akan dilakukan analisis air mani yang bertujuan untuk menilai kuantitas dan kualitas sperma pasangan agar kedepannya dapat ditentukan apakah kehamilan memungkinkan untuk terjadi. 

Jika dirasa perlu, bisa dilakukan tes tambahan seperti analisis darah atau prosedur pencitraan berdasarkan hasil riwayat medis dan hasil tes sebelumnya. Untuk mendukung tahap ini, ada baiknya untuk membawa laporan medis dari operasi ligasi tuba untuk mempermudah konsultasi dengan dokter. Bila perlu, bawa juga laporan patologi jika jenis operasi yang dilakukan adalah pelepasan saluran tuba.

2. Pelaksanaan

Dokter akan membuat sayatan kecil kemudian memasukkan laparoskop (kamera kecil yang dimasukkan ke perut melalui celah). Selanjutnya, dokter akan melihat apakah masih ada taba falopi yang cukup untuk dibalikkan. Jika semuanya terlihat sehat, maka operasi dapat segera dilakukan. Waktu yang dibutuhkan sekitar 2 hingga 3 jam dan sebelumnya pasien akan dianestesi.

Saluran tuba yang sebelumnya disumbat kemudian akan disambung kembali dengan jahitan. Setelah tersambung kembali, dokter bedah akan menyuntikkan pewarna ke setiap ujung tabung. Jika tidak ada pewarna yang keluar, maka tuba falopi telah berhasil disambung kembali. Jahitan yang digunakan ini dapat larut di bawah kulit. Terakhir, bekas luka operasi akan ditutup dengan perban.

3. Pemulihan

Pasien tidak akan merasa sakit karena mereka diberikan anestesi. Penyedia layanan kesehatan akan meresepkan obat pereda nyeri, mual, dan muntah agar pasien tetap merasa nyaman setelah anestesi habis. Perlu waktu hingga 48 jam untuk boleh mandi setelah operasi. Hindari menggosok sayatan, angkat berat, dan aktivitas seksual. Follow-up perlu dilakukan sampai proses pemulihan selesai.

Operasi pembalikan ligasi tuba dilakukan dengan laparoskopi

Demikian penjelasan mengenai pembalikan ligasi tuba, yaitu upaya untuk mengembalikan fertilitas seseorang, dan diharapkan kehamilan dapat terjadi kembali. Sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini, pertimbangkan beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Bila perlu, berkonsultasilah dengan dokter. Jika masih ada pertanyaan, bisa manfaatkan layanan konsultasi online di Newfemme ya!