Nyeri Klitoris, Membuat Hubungan Seks Tidak Nyaman

Nyeri Klitoris, Membuat Hubungan Seks Tidak Nyaman

Kesehatan 1532

Sedang enak berhubungan, namun perasaan nyeri di bagian klitoris atau “organ kesenangan” justru menganggu berlangsungnya aktivitas seksual tersebut. TIdak hanya itu, aktivitas sehari-hari seperti olahraga, menyapu, atau mandi pun menjadi tidak nyaman. Nyeri klitoris tersebut mungkin timbul karena beberapa penyebab. Simak pembahasan lebih lengkapnya dalam artikel yang satu ini.

Shop with Me

1 Lusin Bedong T1 90 x 72 cm / Selimut Bayi Katun Flanel isi 12 pc
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Handuk Grosir Murah Berkualitas (Ukuran 70x140)
IDR 85.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Mamypoko
IDR 80.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Apa itu Nyeri Klitoris?

Clitorodynia atau nyeri klitoris merupakan kondisi yang terjadi akibat dari adanya luka pada klitoris atau vulva. Klitoris adalah organ kesenangan bagi wanita yang letaknya di atas uretra dan mengandung banyak saraf sensorik, sehingga ketika disentuh, gairah seksual akan meningkat. Nyeri yang dirasakan bisa konstan atau datang dan pergi. 

Nyeri klitoris ini ditandai dengan rasa nyeri dengan tingkat keparahan ringan hingga berat disertai dengan gejala lainnya seperti rasa terbakar, gatal, berdenyut, yang pada akhirnya menyebabkan ketidaknyamanan terutama saat berhubungan seksual. Biasanya, kondisi ini bisa semakin parah ketika berolahraga atau mandi.

Penyebab

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan nyeri klotiris terjadi, namun yang paling sering terjadi adalah karena keratin pearls. Seharusnya, sekresi normal klitoris membantu bagian kulit yang mengelilingi klitoris bergerak bebas, ketika berubah menjadi zat yang keras seperti pasir, sekresi ini mengeras sehingga menyebabkan gesekan klitoris terasa menyakitkan.

Penyebab lainnya adalah trauma secara seksual (pelecehan atau seks yang kasar), infeksi vagina (ISK, BV, infeksi jamur), infeksi menular seksual, ruam atau iritasi kulit, vulvodynia, atau kompresi saraf. Penggunaan sabun atau produk kewanitaan juga memungkinkan terjadinya nyeri klitoris pada beberapa orang. Sehingga apabila mengalaminya, segera hentikan penggunaan produk tersebut. 

Ketika disebabkan oleh infeksi, gejala lain yang akan dirasakan berupa demam, sulit buang air kecil, urin berwarna merah muda atau berdarah, atau badan panas dingin. Jika sudah masuk ke tahap yang lebih berbahaya seperti demam tinggi dengan suhu lebih dari 38oC, detak jantung cepat, atau sakit parah pada bagian perut, punggung bagian bawah, atau panggul, maka segeralah cari pertolongan darurat. 

Di luar dari penyebab terjadinya nyeri klitoris yang telah dijelaskan sebelumnya, ada faktor-faktor lain yang mungkin menjadi memicu nyeri pada area tersebut. Misalnya seperti aktivitas seksual, kondisi medis tertentu, atau penyebab mendasar yang sangat jarang terjadi. Faktor-faktor risiko tersebut diantaranya adalah:

  • Aktivitas seksual tanpa menggunakan pengaman seperti kondom

  • Hubungan seksual di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol

  • Memiliki kebersihan organ intim yang buruk

  • Rendahnya daya tahan tubuh

  • Diabetes mellitus, arthritis, multiple sclerosis

  • Riwayat operasi

  • Melahirkan melalui vagina

  • Kanker vagina

Sekresi klitoris yang tidak normal menyebabkan tudung klitoris mengeras sehingga gesekan terasa menyakitkan

Diagnosis

Demi memastikan kondisi yang dialami adalah nyeri klitoris, maka penyedia layanan kesehatan harus melakukan diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan diskusi terkait gejala yang dialami. Pertanyaan yang akan diajukan seputar rasa nyeri, gejala lain yang muncul, riwayat seksual, dan kesehatan secara keseluruhan. 

Pemeriksaan fisik akan dilakukan dengan memeriksa vulva dan vagina dan meminta klien untuk menilai tingkat rasa sakitnya. Jika diperlukan, penyedia layanan kesehatan juga akan mengambil sampel cairan vagina untuk menguji apakah ada infeksi. Namun, seringkali hanya dengan melihat adanya ruam atau perubahan kulit di sekitar klitoris, diagnosis clitorodynia dapat ditegakkan.

Dokter akan melakukan pengkajian riwayat gejala dan pemeriksaan fisik

Perawatan

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk meredakan nyeri klotoris tergantung dari penyebabnya dan biasanya dapat diobati dengan mudah. Pilihan yang ada diantaranya adalah antibiotik, antivirus, antijamur, pereda nyeri, antikolvusan, terapi fisik dasar panggul, dan konseling terkait seks.Selanjutnya, lakukan hubungan seksual dengan lebih lembut atau mengompres dingin area tersebut.

Itulah penjelasan terkait nyeri klitoris. Gejala yang biasanya dirasakan adalah nyeri, rasa seperti terbakar, gatal, atau berdenyut. Ada banyak penyebab yang memungkinkan kondisi ini terjadi. Oleh karena itu, segeralah mendatangi penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi perawatan. Baca artikel menarik lainnya di Newfemme!