Dispareunia, Saat Hubungan Seks Terasa Menyakitkan

Dispareunia, Saat Hubungan Seks Terasa Menyakitkan

Kesehatan 551

Pernahkah Ladies merasakan ketidaknyamanan saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan? Ternyata, hal ini dapat dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan berkurangnya gairah seks. Kondisi ini disebut dengan dispareunia. Lantas, mengapa hal itu dapat terjadi? Simak penjelasan selengkapnya pada artikel ini.

Shop with Me

Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
SPIRO Mixed Fiber Detox Tubuh
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Kenapa Seks Bisa Terasa Menyakitkan?

Dispareunia merupakan kondisi nyeri di area genital atau di dalam panggul saat melakukan aktivitas seks, yang bisa terjadi sebelum, saat, atau setelah seks dengan rasa sakit yang intens. Nyeri ini dapat menetap atau terjadi berulangi. Wanita akan merasakan nyeri di area vulva sampai ke bibir vagina, beberapa diantaranya dapat merasakan sakit di leher rahim, rahim, atau perut bagian bawah.

Nyeri ini lebih sering dirasakan pada wanita daripada pria dan dapat terjadi di seluruh kelompok usia. Sakit tersebut muncul kerap kali disebabkan oleh faktor fisik atau kondisi medis, namun bisa juga karena psikologis. Jika wanita mengalaminya, mungkin saja akan memiliki efek terhadap emosial dan psikologis yang negatif. 

Jenis Dispaurenia

Nyeri saat berhubungan seks bisa digambarkan secara primer (sejak aktif secara seksual), sekunder (setelah mengalami nyeri seks), total (setiap kali seks), dan situasional (waktu tertentu). Sakit saat berhubungan seks tergantung dari apakah rasa sakitnya terjadi saat penetrasi awal atau ketika terjadi dorongan dalam. Berdasarkan lokasinya, dispareunia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Entry Pain (Superficial atau Intraorbital Dyspareunia)

Nyeri yang dirasakan ada pada area pintu masuk vagina selama penetrasi awal. Penyebab dispareunia ini adalah karena:

  • Kurangnya pelumasan, mungkin karena kurangnya foreplay, penurunan kadar estrogen pada wanita menopause, melahirkan, atau menyusui, dan konsumsi obat-obatan, seperti antidepresan, antihipertensi, antihistamin, atau pil KB tertentu. 

  • Riwayat cedera, trauma, atau iritasi seperti kecelakaan, operasi panggul, luka yang dibuat saat melahirkan. 

  • Infeksi, peradangan, atau kelainan kulit di area genital atau saluran kemih, dan eksim.

  • Vaginismus yaitu kejangnya otot-otot vagina yang tidak disengaja sehingga seks terasa menyakitkan.

  • Bawaan lahir seperti tidak ada vagina (agenesis vagina) atau perkembangan selaput dara yang menghalangi lubang vagina.

2. Deep Pain (Collision Dyspareunia)

Nyeri pada bagian leher rahim atau perut bagian bawah yang terjadi saat penetrasi dalam dan semakin memburuk pada posisi seksual tertentu. Umumnya disebabkan oleh:

  • Kondisi atau penyakit tertentu seperti endometriosis, pelvic inflammatory disorder, prolaps rahim, rahim retrovert, uterine fibroid, cystitis, irritable bowel syndrome, pelvic floor dysfunction, adenomiosis, wasir, dan kista ovarium.

  • Operasi atau perawatan medis seperti luka akibat operasi panggul, radiasi, atau kemoterapi.

Jenis dispareunia ada dua macam yaitu entry pain dan deep pain

Penyebab

Selain dari penyebab yang sudah dijelaskan pada jenis dispareunia entry dan deep pain, nyeri saat berhubungan seksual juga bisa disebabkan oleh kondisi emosional seseorang, terutama pada wanita. Termasuk di dalamnya faktor-faktor yang mengurangi gairah seksual atau kemampuan seseorang untuk terangsang, yakni:

  • Stres sehingga menyebabkan otot-otot dasar panggul mengencang.

  • Ketakutan, malu, atau rasa bersalah ketika melakukan hubungan seksual.

  • Permasalahan terkait self-image dan body issues.

  • Penggunaan obat-obat tertentu yang memengaruhi kondisi psikologis.

  • Relationships problem.

  • Riwayat pelecehan seksual atau pemerkosaan.

Stres dapat menyebabkan dispareunia

Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis, penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan meliput riwayat kesehatan menyeluruh (termasuk pertanyaan seperti lokasi nyeri, aktivitas selain seks yang menyebabkan sakit, atau kondisi lain yang mungkin berkontribusi) dan pemeriksaan fisik.

Tes yang dilakukan untuk menemukan sumber rasa sakit dan diagnosis medis adalah dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Pengecekan fisik seperti pemeriksaan panggul, dubur, atau pap test.

  • Pengumpulan cairan vagina dan urin untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi.

  • Ultrasonografi transvaginal untuk mengetahui lebih detail tentan organ reproduksi wanita.

  • Laparoskopi jika tes lain tidak meyakinkan.

Perawatan

Nyeri seksual terkadang tidak memerlukan pengobatan medis. Ketika terjadi dispareunia setelah kehamilan, maka tunggulah hingga 6 minggu setelah melahirkan. Sebelum berhubungan seks, pastikan vagina terlumasi dengan cukup, lakukan foreplay bila perlu. Beberapa dispareunia juga bisa obati dengan obat-obatan, asalkan sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. 

Jika bukan kondisi medis yang mendasari terjadinya dispareunia, maka terapi seksual mungkin akan membantu. Sementara itu, jika disebabkan oleh rasa bersalah, citra tubuh yang tidak baik, konflik batin terkait seks, atau pernah mengalami pelecehan seksual, maka selesaikan permasalahan tersebut terlebih dahulu.

Itulah penjelasan terkait dispareunia, yaitu nyeri saat berhubungan seksual. Rasa sakit terdiri dari dua jenis, yaitu saat penetrasi awal atau penetrasi dalam. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanaan secara fisik maupun emosional. Jika Ladies mengalaminya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya. Jangan lupa untuk baca artikel menarik lainnya di Newfemme!