Kista Bartolin, Ini yang Perlu Wanita Diketahui

Kista Bartolin, Ini yang Perlu Wanita Diketahui

Kesehatan 504

Tahukah Ladies bahwa kista bisa terjadi di kelenjar bartolin, yaitu kelenjar yang terletak di kedua sisi bibir vagina. Kondisi ini terjadi karena adanya penyumbatan. Tidak perlu panik, pada artikel kali ini, akan kita bahas lebih lengkap terkait kista bartolin tersebut. Simak penjelasannya berikut ini.

Shop with Me

Pomona
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Handuk Grosir Murah Berkualitas (Ukuran 70x140)
IDR 85.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
kaos rib rumbai ruffle lengan panjang
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Apa itu Kista Bartolin?

Sebelumnya, kita ingat lagi bahwa kelenjar bartolin adalah kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi cairan untuk melumasi vagina. Bartholin cyst atau kista bartolin adalah kondisi yang terjadi ketika adanya penyumbatan pada kelenjar bartolin, yaitu kelenjar yang terletak di area kedua sisi bibir vagina (labia). Ketika terjadi penyumbatan, cairan yang menumpuk akan menyebabkan benjolan. 

Benjolan tersebut bisa menyebabkan iritasi dan nyeri. Kista bartolin bisa saja terlihat seperti berisi nanah atau cairan, berwarna merah, lunak, dan bengkak ketika infeksi. Ukurannya sekecil kacang polong atau tumbuh membesar menyerupai bola golf.  Oleh karena itu, kadang kista ini menyebabkan salah satu sisi labia lebih besar atau terlihat miring.

Kista bartolin merupakan benjolan yang muncul di kelenjar bartolin

Gejala

Kista bartolin lebih umum menyerang wanita yang aktif secara seksual, yaitu berumur sekitar 20 hingga 30 tahun dan tidak menyerang anak-anak karena masa itu kelenjar bartolin belum berfunsi. Kista bartolin terkadang berukuran kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit. Jika kista tersebut terinfeksi bakteri, abses dapat terbentuk. Gejala lain yang mungkin dialami adalah sebagai berikut:

  • Ketidaknyamanan saat berhubungan seks, duduk, berjalan, memasukkan tampon, atau membersihkan area intim setelah buang air kecil. 

  • Pembengkakan

  • Demam hingga menggigil

  • Kemerahan

  • Perubahan ukuran kista

  • Drainase dari kista itu sendiri

Penyebab

Kista bartolin dapat disebabkan oleh E.coli, infeksi bakteri lain, atau infeksi menular seksual seperti gonore dan klaimia. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan kelenjar bartolin tersumbat sehingga menyebabkan kista. Sehingga kesimpulannya, kista bartolin tidak dapat menyebar selama kontak kulit ke kulit, namun infeksi menular seksual bisa menyebabkan kista bartolin terjadi.

Pemeriksaan

Untuk memastikan diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan fisik yaitu dengan melihat ukuran kista dan mencari tanda-tanda infeksi. Jika didapati adanya cairan pada kista tersebut, maka selanjutnya akan dilakukan pengujian cairan untuk infeksi menular seksual atau infeksi bakteri lainnya. Kista bartolin juga bisa dianggap sebagai kanker oleh penyedia layanan kesehatan.

Hal ini menyebabkan terkadang perlu dilakukan tindakan pembedahan. Pada wanita berusia lebih dari 40 tahun, bisa dilakukan biopsi untuk menyingkirkan kanker vulva. Sementara itu, risiko terjadinya kanker lebih tinggi pada usia 60 tahun ke atas, sehingga mungkin direkomendasikan untuk dilakukan pembedahan. Meskipun begitu, risiko akan menjadi lebih kecil ketika sudah menopause.

Pencegahan

Dikarenakan penyebab bartholin cyst tidak diketahui, maka tidak ada cara untuk mencegahnya. Namun karena terkadang dianggap berkaitan dengan infeksi menular seksual, maka tips nya adalah dengan menggunakan kondom saat berhubungan seks. Kemudian, untuk mencegah kista berkembang menjadi abses, perlu diterapkan praktik kebersihan yang baik.

Kista bartolin umumnya dapat sembuh dengan sendirinya. Hindari memencet kista karena dapat menyebabkan infeksi, biarkan kista mengering atau pecah dengan sendirinya. Umumnya, kista bartolin sembuh dalam waktu 2 minggu, namun ini juga tergantung dari seberapa besar ukurannya dan apakah infeksinya parah atau tidak. 

Gunakan kondom sebagai salah satu cara mencegah infeksi menular seksual

Perawatan

Pengobatan yang dilakukan tergantu dari gejala yang dialami, termasuk ukuran, tingkat nyeri, dan infeksinya. Jika seluruh hal tersebut tidak parah, maka tidak memerlukan pengobatan. Ketika kista terus tumbuh, mungkin saja menyebabkan abses (infeksi) dan dalam kasus yang parah, perlu dilakukan pembedahan. Namun, beberapa opsi pengobatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Mandi Sitz: duduk di bak mandi dengan tinggi 3-4 inchi menggunakan air hangat beberapa kali dalam sehari selama beberapa hari. Tujuannya adalah untuk memberikan ketenangan dan meningkatkan penyembuhan, ini juga akan membantu kista pecah dan mengering dengan sendirinya.

  • Obat nyeri: konsumsi sesuai petunjuk agar lebih efektif menghilangkan rasa sakit.

  • Antibiotik: biasanya diresepkan oleh dokter karena telah diketahui bahwa kista terinfeksi atau punya infeksi menular seksual.

  • Pemasangan kateter: berguna untuk mengeluarkan cairan yang berisi nanah.

  • Pembedahan untuk mengeringkan kista: biasanya dilakukan untuk mengeluarkan cairan.

  • Marsupialisasi: kista dibuka dan dikeringkan dengan operasi.

  • Menghilangkan kelenjar bartolin: opsi yang hanya dilakukan ketika pengobatan tidak berhasil.

Itulah penjelasan lebih lengkap tentang kista bartolin. Kondisi ini umum menyerang wanita yang aktif secara seksual dan akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam beraktivitas. Jika Ladies merasakan adanya benjolan yang menyakitkan di area vagina, jangan ragu untuk ke dokter. Jika ingin tahu lebih banyak, bisa manfaatkan layanan konsultasi online di Newfemme, ya!