Kenali Tanda Anak Memasuki Fase Terrible Two 

Kenali Tanda Anak Memasuki Fase Terrible Two 

Parenting 930

Mungkin bagi sebagian orang tua belum mengetahui apa saja fase yang akan terjadi pada anak-anak. Salah satu fase yang akan terjadi adalah terrible two, istilah ini digunakan untuk menggambarkan perubahan besar dan cepat pada motorik, intelektual, sosial dan emosional saat anak memasuki usia 2 tahun. Fase ini sering kali membuat orang tua pusing hingga kewalahan dengan tingkah laku anak yang tidak menyenangkan. 

Shop with Me

Sendok
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bola basket
IDR 1.099.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Saat fase terrible two terjadi maka anak masih memiliki sifat egosentris dan merasa semua hal berpusat pada dirinya, hal tersebutlah yang membuat anak sering berperilaku menjengkelkan. Meski begitu, fase ini merupakan bagian yang normal dari perkembangan anak. Yuk ketahui apa saja tanda saat anak mengalami fase terrible two agar kamu sebagai orang tua dapat mengatasinya dengan tepat.   

Mengenal apa itu terrible two

Fase terrible two merupakan fase yang terjadi saat anak memasuki usia 2 tahun. Sebagian besar anak pada usia tersebut menunjukkan perilaku yang negatif seperti gemar melempar barang, menggigit, menantang hingga mengamuk. 

Meski fase ini terjadi saat anak berusia 2 tahun, namun tidak menutup kemungkinan perilaku negatif dapat bertahan sampai beberapa tahun selanjutnya. Oleh karena itu, orang tua perlu ekstra sabar dan menanganinya dengan tepat agar perilaku negatif yang terjadi tidak bertahan lama. 

Tanda anak memasuki fase terrible two 

1. Tantrum 

Salah satu hal yang sering terjadi pada anak adalah tantrum yaitu ekspresi frustasi yang diungkapkan saat anak menghadapi tantangan di waktu tertentu. Biasanya tantrum terjadi saat anak kelelahan, lapar, haus maupun mengantuk. 

Beberapa perilaku pada anak yang sedang tantrum adalah menendang, melempar, berteriak, berguling-guling hingga memukul, biasanya hal ini berlangsung sekitar 5 menit dan terjadi pada anak yang berusia 18-160 bulan. 

Baca juga :

Kenapa Kalsium Penting untuk Anak?

2. Perubahan suasana hati

Gejala yang terjadi saat anak mengalami fase terrible two salah satunya adalah perubahan suasana hati yang begitu cepat. Contohnya ketika anak sedang ceria dan berperilaku menggemaskan namun beberapa saat kemudian mood anak langsung berubah drastis. Anak langsung menangis, melempar atau melakukan perilaku yang tidak menyenangkan lainnya. Perilaku ini biasanya terjadi akibat dari rasa frustasi saat anak tidak mampu melakukan suatu hal sendiri. 

3. Mulai adanya penolakan 

Saat mengalami fase terrible two biasanya anak menolak beberapa arahan dari orang tuanya. Seperti tidak mau dipegang tangannya saat orang tua ingin membantu mereka dalam melakukan suatu hal seperti menyebrang, memakaikan baju dan lain sebagainya. Anak akan cenderung bersikeras melakukan banyak hal untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan mampu atau tidaknya hal tersebut dilakukan dengan sendiri. 

Cara mengatasi anak yang mengalami terrible two

  • Hindari berteriak atau memukul karena ini bisa dijadikan contoh oleh anak

  • Saat anak mulai berperilaku yang tidak menyenangkan alihkan perhatiannya pada hal lucu dan menarik

  • Hindari hal yang memicu anak menjadi tantrum seperti menerapkan waktu makan dan tidur yang teratur

  • Konsisten dalam menerapkan aturan, seperti memberi tahu jika ingin menyebrang jalan harus berpegangan tangan

  • Biarkan anak memilih pilihannya, ikuti apa yang mereka inginkan selama masih dalam jangkauan seperti memilih baju

  • Jangan memarahinya didepan umum ketika anak merengek meminta sesuatu di toko mainan, tunggulah sampai anak tenang karena tantrum terjadi sekitar 5 menit saja

Nah berikut adalah penjelasan mengenai terrible two dan bagaimana cara mengatasinya. Perlu diingat kembali bahwa fase ini merupakan hal yang normal terjadi pada perkembangan anak. Semoga membantu!