Vestibular Papillomatosis: Benjolan Seperti Papila pada Organ Genital Wanita

Vestibular Papillomatosis: Benjolan Seperti Papila pada Organ Genital Wanita

Kesehatan 3469

Ketika mendengar kata papila, selalu dikaitkan dengan tonjolan kecil yang ada pada permukaan lidah. Namun ternyata, ada benjolan mirip papilla yang bisa muncul di area organ genila wanita. Kondisi ini disebut dengan vestibular papillamatosis. Sudah pernah dengar belum, Ladies? Jika belum, mari bersama jika simak penjelasannya dalam artikel kali ini.

Shop with Me

T-shirt
IDR 150.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Botol Minum Rainbow 1L
IDR 75.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Azzura Two Way Cake
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pengertian Vestibular Papillomatosis

Benjolan kecil yang ditemukan pada vulva atau sekitar labia merupakan tanda vestibular papillomatosis (VP). Bejolan tersebut berbentuk jinak, tersebar secara simetris, lembut, warnanya pink mirip seperti vulva, terpisah-pisah, berbentuk bulat atau lonjong, dan tidak sakit. Bintik tersebut muncul pada labia minora bagian yang lebih kecil atau pada pembukaan vagina yang dikelilingi labia minora.

Penyebab Muncul

Vestibular papillomatosis tidak disebabkan karena seseorang mengidap penyakit infeksi menular seksual, yang mana bukan karena akibat dari berhubungan seks atau kebersihan yang buruk. Papilla tersebut bukanlah suatu kelainan melainkan hanya bagian dari anatomi normal pada vulva.  Bersumber dari Pubmed, vestibular papillomatosis terjadi pada 1 hingga 33% alat kelamin wanita.

Jika menemukan vertibular papillomatosis, maka tidak perlu panik karena itu tidak berbahaya dan bukan merupakan penyakit infeksi menular seksual, seseorang tidak bisa menularkannya ke orang lain. Meskipun begitu, menjaga agar area vagina tetap bersih dapat dilakukan untuk mencegah kondisinya semakin memburuk.

Lebih lanjut, vestibular papillomatosis lebih sering ditemukan pada wanita usia 21 hingga 56 tahun atau pada rentang usia produktif. Sehingga, kondisi ini kerap kali temukan terjadi pada wanita hamil. Dahulunya, HIV memang dinyatakan sebagai penyebab munculnya VP, namun sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar.

Gejala Vestibular Papillomatosis

Mayoritas wanita tidak mengalami gejala apapun, justru terkadang tidak diketahui keberadaannya. Biasanya, vestibular papillomatosis diketahui ketika melakukan pemeriksaan lain yang tidak terkait, misalnya seperti medical check up rutin atau pemeriksaan keputihan vagina. Benjolan yang muncul mungkin terlihat seperti kutil yang berukuran 1-2 milimeter.

Vestibular papillomatosis terkadang ditemukan saat MCU

Kondisi Lainnya yang Mirip

Ada kondisi lain yang mirip dengan vestibular papillomatosis, yaitu kutil genital atau genital warts. Hal ini karena kedua kondisi tersebut dapat terjadi secara bersamaan alias hidup berdampingan. Kutil kelamin memiliki ciri-ciri tersebar secara acak, dapat terjadi di mana saja termasuk di dalam maupun luar vagina, warnanya beragam atau bahkan kusam.

Selain itu, kutil kelamin lebih keras, bentuknya saling terhubung, dan bisa memutih jika terkena dengan asam asetat. Oleh karena itu, kutil kelamin sering kali menyebabkan gatal, sakit, terkadang mengeluarkan cairan, dan menyebabkan nyeri ringan hingga parah. Ketika dokter masih belum yakin apakah itu kutil atau VP, maka perlu dilakukan pengkajian lanjut dengan mikroskop.

Diagnosis dan Perawatan

Dokter akan mendiagnosis vestibular papillomatosis dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien dan melihat secara langsung benjolan yang muncul. Jika ternyata itu adalah kutil kelamin, maka diperlukan pengkajian lebih lanjut, inilah yang terkadang membuat wanita menjadi khawatir. Dikarenakan VP bukanlah suatu penyakit, maka tidak perlu dilakukan perawatan karena tidak menimbulkan bahaya.

Diagnosis dokter harus tepat untuk membedakan VP dengan kutil genital

Itulah sekilas tentang vestibular papillomatosis. Kesimpulannya, VP itu jinak, tidak membahayakan tubuh, dan bukanlah penyakit infeksi menular seksual. Munculnya juga tidak bergejala dan tidak memerlukan perawatan khusus. Yang perlu diingat, pastikan diagnosis dilakukan dengan tepat. Jika masih ragu dengan kondisi ini, Ladies dapat berkonsultasi dengan dokter lebih lanjut, bisa di Newfemme, ya!

Komentar

User NewFemme

ahmad Zaki Test

24 May, 2023 22:57

mantap

User NewFemme

Lailatul Fitriyah

06 Jun, 2023 13:54

mantap