Kenapa Kita Bisa Berdarah Setelah Hubungan Seks?

Kenapa Kita Bisa Berdarah Setelah Hubungan Seks?

Kesehatan 777

Setelah berhubungan seks dengan pasangan, tiba-tiba panik saat menemukan adanya darah di sprei kasur padahal tidak sedang dalam periode menstruasi. Pernahkah Ladies mengalami hal ini? Atau penasaran apa penyebab seseorang berdarah setelah hubungan seksi? Dilansir dari Healthline, sekitar 9% dari wanita mengalami pendarahan setelah seks. 

Shop with Me

Poise Facial Foam
IDR 15.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bola basket
IDR 1.099.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jas Hujan Axio Assio Europe Origina
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pendarahan ringan yang sesekali keluar biasanya bukan merupakan masalah yang serius dan bukan kondisi kedaruratan. Secara medis, pendarahan vaginal setelah seks disebut dengan postcoital bleeding. Lalu, apa penyebab sebenarnya? Apakah setiap wanita mungkin mengalaminya? Simak penjelasannya dalam artikel kali ini, ya Ladies.

Penyebab Berdarah Setelah Hubungan Seks

Pendarahan yang terjadi setelah berhubungan intim dapat terjadi oleh seluruh kelompok usia, baik itu remaja yang sudah aktif secara seksual maupun wanita menopause. Biasanya darah akan keluar melalui serviks. Penyebab pendarahan tersebut pun bervariasi, mulai dari kondisi ringan hingga parah. Berikut ini beberapa alasan keluarnya darah setelah seks:

1. Vaginal Dryness

Vagina yang kering merupakan kondisi di mana miss V terasa lebih kering dan tipis, umumnya disebabkan karena kekurangan hormon enstrogen. Penyebab kekeringan pada vagina seperti gesekan saat seks, hubungan intim tanpa sepenuhnya terangsang, douching, kandungan bahan kimia pada produk kesehatan wanita atau detergen, menyusui, dan melahirkan. Sehingga, biasanya disarankan untuk menggunakan pelumas.

2. Infeksi

Berdarah setelah hubungan seks juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi. Beberapa infeksi yang menyebabkan radang vagina sehingga berdarah diantaranya adalah:

  • Pelvic Inflammatory Disease (PID) yaitu infeksi yang terjadi pada organ reproduksi perut bagian bawah termasuk tuba fallopi, ovarium, serviks, dan rahim.

  • Infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, atau trichomoniasis.

  • Cervicitis yaitu peradangan pada serviks yang terjadi akibat infeksi.

  • Vuvovaginitis yaitu peradangan pada vulva dan vagina.

3. Cervical Ectropion

Ektopian sekviks termasuk kondisi yang tidak berbahaya. Cervical ectropion terjadi ketika sel-sel lunak yang tumbuh di bagian dalam seviks malah tumbuh di bagian luar, sehingga menyebabkan area tersebut meradang. Umumnya disebabkan oleh kadar estrogen yang tinggi. 

4. Polip

Polip merupakan pertumbuhan non-kanker yang biasanya ditemukan di serviks atau lapisan endometrium rahim. Adanya polip ini terkadang dapat menyebabkan peradangan kronis dan mengiritasi jaringan disekitarnya sehingga muncul pendarahan ringan.

5. Uterine Prolapse

Kondisi ini disebut juga dengan prolaps rahim yaitu ketika rahim keluar dari posisi yang seharusnya. Hal ini bisa menyebabkan serviks dan jaringan lain terbuka. Gejalanya seperti nyeri panggul, nyeri perut, nyeri punggung bagian bawah, atau nyeri saat berhubungan seks. Ketika kondisinya sudah parah, maka dapat menyebabkan pendarahan. 

Jika mengalami prolaps yang ringan, maka biasanya wanita akan disarankan untuk menurunkan berat badan atau melakukan kegel exercise dengan tujuan untuk memperkuat otot dasar panggul. Sementara itu, ketika prolaps sudah tergolong parah, maka akan direkomendasikan untuk melakukamn operasi untuk memperbaikinya.

6. Kanker

Pendarahan vagina yang terjadi setelah hubungan seks juga mungkin merupakan salah satu tanda mengalami kanker serviks. DIlansir dari Cleveland Clinic, sekitar 11% orang yang mengidap kanker leher rahim mengalami pendarahan pascakoitus. Kanker serviks dapat dicegah asalkan ditindaklanjuti dengan rutin bersama dokter ahli.

Berdarah setelah seks bisa karena kanker serviks

Cara Pencegahan

Cara pencegahan yang tepat dilakukan ditentukan berdasarkan apa penyebab pendarahan tersebut. Namun, beberapa opsi yang bisa dicoba adalah menggunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon untuk mengurangi gesekan dan agar tidak kering saat berhubungan seks. Sebaiknya juga jangan melakukan hubungan seks yang kasar dan berhenti ketika terasa sakit.

Selanjutnya, jika menggunakan kondom, maka pelumas yang lebih disarankan adalah berbahan dasar air karena basis minyak justru akan merusaknya.. Hal penting lainnya adalah dengan pemeriksaan rutin dan Pap Smear Test untuk memeriksa ada tidaknya kanker. Jika mengalami infeksi, jangan sungkan untuk meminta saran dan resep dari dokter.

Gunakan pelumas untuk menghindari gesekan yang menyakitkan

Itulah beberapa penyebab seseorang berdarah setelah hubungan seks. Tidak bisa dikatakan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang normal tanpa tahu apa penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, jika Ladies pernah mengalaminya, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter, bisa dengan memanfaatkan layanan di Newfemme, ya!