Pelvic Inflammatory Disease, Wanita Perlu Waspada

Pelvic Inflammatory Disease, Wanita Perlu Waspada

Kesehatan 421

Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease menyerang rahim, saluran tuba, dan/atau ovarium. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh ketidakamanan berhubungan seksual. Dilansir dari StatPearls, PID paling banyak terjadi pada perempuan usia 15 hingga 25 tahun.

Shop with Me

Coffe Latte with others flavor
IDR 21.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Botol Minum Rainbow 1L
IDR 75.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Facial Foam
IDR 15.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Radang panggul tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya peradangan ini. Oleh karena itu, Ladies perlu banget tahu nih informasi terkait PID biar kedepannya dapat melakukan pencegahan secara dini dan terhindar dari komplikasi lainnya. Simak penjelasannya pada artikel kali ini, ya. 

Sekilas tentang Pelvic Inflammatory Disease

Pelvic Inflammatory Disease disebut juga dengan penyakit radang panggul, yaitu peradangan yang terjadi pada organ reproduksi wanita akibat infeksi. Biasanya, PID muncul karena komplikasi yang disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti chlamydia dan gonore. Namun, tidak menutup kemungkinan infeksi tidak menular seksual juga menyebabkan PID.

Gejala PID

Gejala yang dirasakan oleh penderitanya terkadang tidak dikenali, bahkan beberapa perempuan memang tidak menunjukkan tanda-tanda. Namun, gejala yang paling umum muncul adalah sebagai berikut:

  • Nyeri pada perut bagian bawah hingga area panggul, mulai dari ringan hingga berat

  • Keputihan yang tidak seperti biasanya, seperti berbau menyengat

  • Pendarahan pada vagina terutama saat berhubungan seksual atau diantaranya

  • Nyeri saat berhubungan intim

  • Demam dan menggigil

  • Terasa sakit saat buang air kecil

Penyebab dan Faktor Risiko

Infeksi gonore dan klamidia adalah penyebab yang paling umum terjadi. Hal ini karena bakteri muncul akibat tidak menggunakan pengaman saat berhubungan seks. Selain itu, bakteri bisa masuk dari mana saja, termasuk ketika serviks bermasalah seperti pada saat menstruasi, melahirkan, keguguran, atau aborsi. 

Ada juga yang disebabkan karena prosedur yang memasukkan alat ke dalam rahim seperti alat kontrasepsi IUD atau pemeriksaan medis lainnya. Di sisi lain, ada pula faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit radang panggiul, seperti:

  • Tidak merawat diri ketika terkena penyakit menular seksual

  • Memiliki lebih dari satu pasangan seks

  • Memiliki partner yang punya pasangan seks lainnya

  • Berhubungan seksual tanpa kondom

  • Riwayat PID

  • Aktif secara seksual, berusia 25 tahun atau lebih muda

  • Melakukan douche, karena ini menyebabkan terganggunya pertumbuhan bakteri baik sehingga perlindungan vagina menjadi tidak maksimal

  • Menggunakan alat kontrasepsi IUD, biasanya terjadi pada tiga minggu awal setelah insersi

PID Banyak Terjadi Pada Usia 25 Tahun ke Bawah

Pencegahan Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul dapat dicegah secara dini. Untuk mengurangi risiko terjadinya PID, maka ada baiknya untuk melakukan:

  • Hubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom. Ingat untuk setia pada satu pasangan dan tanyakan tentang riwayat seksualnya.

  • Secara aktif untuk berkonsultasi ke layanan kesehatan terkait alat kontrasepsi. Hal ini karena ada kemungkinan metode tersebut tidak 100% melindungi dari infeksi menular seksual.

  • Hindari melakukan douche karena mengganggu keseimbangan bakteri pada vagina.

Practice Safer Sex

Komplikasi

Penyakit PID yang tertunda pengobatannya sangat berhubungan dengan progres yang memburuk dan justru menimbulkan komplikasi jangka panjang. Biasanya, wanita dengan PID akan mengalami nyeri panggul yang luar biasa dan diduga akibat dari infeksi yang terjadi. Penyakit radang panggung juga dapat terjadi secara berulang kali.

Komplikasi berbahaya lainnya adalah terjadi infertilitas atau ketidaksuburan, di mana infeksi awalnya disebabkan oleh klamidia. Hal ini karena peradangan yang terjadi menyebabkan saluran tuba rusak. Studi menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat PID memiliki risiko 5 kali lipat untuk mengalami infertilitas. Tuba falopi yang rusak pada akhirnya juga dapat menyebabkan ectopic pregnancy.

Itulah sekilas terkait Pelvic Inflammatory Disease yang faktanya merupakan kondisi yang sangat mungkin untuk bisa diobati. Diketahui bahwa mayoritas wanita dapat sembuh total. Jika Ladies merasakan suatu gejala atau ada kekhawatiran tersendiri, boleh sekali untuk berkonsultasi dengan dokter ahli di Newfemme ya!