Klamidia, Penyakit Menular Seksual Akibat Bakteri

Klamidia, Penyakit Menular Seksual Akibat Bakteri

Kesehatan 286

Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Meskipun paling banyak ditemukan pada perempuan muda, akan tetapi klamidia bisa menyerang baik pria maupun wanita di seluruh kelompok usia.

Shop with Me

Bitzen Topi Wanita Star Summer Hat Korean Fashion Knit Visor Sports Baseball Cap Topi Olahraga Rajut Katun
IDR 20.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Mamypoko
IDR 80.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kaos Beautee
IDR 154.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bluye
IDR 29.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Diperkirakan terdapat sekitar 40-96% orang dengan klamidia yang tidak menunjukkan gejala, tetapi penyakit ini tetap dapat menimbulkan masalah kesehatan jika terus dibiarkan. Oleh karena itu, berikut merupakan beberapa hal yang perlu kamu ketahui terkait klamidia.

Bagaimana Klamidia Ditularkan?

Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman merupakan cara utama infeksi klamidia ditransmisikan. Bakteri penyebab klamidia dapat ditransmisikan tanpa harus terjadi penetrasi ketika sedang berhubungan seksual. Menyentuh alat kelamin yang telah terinfeksi bakteri Chlamydia trachomatis sudah cukup untuk menciptakan peluang penularan penyakit ini.

Bayi yang baru lahir dapat tertular klamidia dari ibunya saat proses kelahiran. Klamidia dapat menyebabkan pneumonia dan infeksi mata yang serius pada bayi. Tes klamidia termasuk dalam sebagian besar tes kesehatan sebelum persalinan yang dilakukan oleh ibu hamil. 

Apa Saja Gejala Klamidia?

Klamidia kerap dijuluki sebagai ‘silent infection’ karena banyak orang dengan klamidia tidak merasakan atau menunjukkan gejala sama sekali. Meskipun demikian, chlamydia tetap dapat menimbulkan rasa sakit, sensasi terbakar saat sedang buang air kecil, dan keputihan yang tidak normal dari alat kelamin. 

Lebih lanjut, berikut merupakan beberapa gejala umum klamidia yang ditemukan pada wanita:

  • Merasakan sakit ketika sedang berhubungan seksual, disebut juga dyspareunia.

  • Keputihan.

  • Nyeri di perut bagian bawah.

  • Terjadinya inflamasi di area serviks.

Di sebagian perempuan, infeksi klamidia yang terjadi dapat menyebar hingga tuba falopi dan dapat menyebabkan kondisi serius berupa pelvic inflammatory disease (PID). Infeksi tenggorokan juga dapat terjadi setelah melakukan oral sex bersama orang dengan klamidia. 

Siapa Saja yang Lebih Berisiko Terkena Klamidia?

Di Amerika Serikat. Terdapat lebih banyak wanita dengan klamidia ketimbang pria, bahkan jumlahnya dua kali lebih banyak. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terserang klamidia adalah sebagai berikut:

  • Aktif melakukan hubungan seksual sebelum usia 25 tahun.

  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau berganti-ganti pasangan.

  • Tidak menggunakan alat pengaman, contohnya kondom, saat melakukan hubungan seksual.

  • Memiliki riwayat atau catatan medis penyakit menular seksual. 

Gunakan alat pengaman ketika berhubungan seksual untuk mengurangi penyakit menular seksual

Apa Pengobatan untuk Klamidia?

Lantaran klamidia merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, maka antibiotik dapat digunakan sebagai cara pengobatan. Untuk mencapai pengobatan yang efektif, ikuti resep yang diberikan oleh dokter hingga klamidia penuh sepenuhnya. Biasanya proses ini membutuhkan waktu 2 minggu. Perlu diingat bahwa kamu tetap dapat tertular klamidia lagi meskipun infeksi sebelumnya telah sepenuhnya sembuh. 

Konsumsi obat hanya akan menyembuhkan klamidia, tapi tidak membuatmu kebal

Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang relatif mudah disembuhkan. Akan tetapi jika dibiarkan terlalu lama ia dapat menyebabkan komplikasi dan masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, gunakan pengaman saat berhubungan seksual, batasi jumlah pasangan seksual, serta lakukan pemeriksaan rutin guna mencegah terjadinya transmisi dan penanganan secepat mungkin.

Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!