Mengenal Gejala Irritable Bowel Syndrome Pada Wanita

Mengenal Gejala Irritable Bowel Syndrome Pada Wanita

Kesehatan 849

Irritable bowel syndrome (IBS) merupakan gangguan pencernaan kronis yang menyerang usus besar. Maka dari itu, IBS dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagai sindrom iritasi usus besar. IBS dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu kenyamanan, seperti kram perut, kembung, diare, konstipasi, ataupun gabungan diantaranya.

Shop with Me

Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jas Hujan Axio Assio Europe Origina
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

IBS lebih banyak dialami oleh wanita ketimbang pria, dengan perbandingan 1.5 hingga 3 kali lebih banyak. Munculnya gejala IBS bisa dipicu oleh berbagai hal, termasuk stres, efek dari konsumsi makanan atau minuman tertentu, hingga perubahan hormonal seperti menstruasi. 

Faktor Risiko IBS

Para ahli masih belum mengetahui penyebab pasti dari IBS. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, salah satunya adalah berjenis kelamin perempuan. Faktor risiko lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Berusia di bawah 50 tahun.

  2. Memiliki keluarga dengan riwayat IBS.

  3. Memiliki gangguan kesehatan mental, termasuk depresi dan anxiety.

Gejala Umum IBS Pada Wanita

Di bawah ini merupakan beberapa gejala IBS yang kerap muncul pada wanita:

  1. Konstipasi

Konstipasi atau sembelit merupakan salah satu gejala umum dari IBS. Konstipasi ditandai dengan terjadinya kesusahan untuk buang air besar akibat feses yang keras, kering, dan sulit untuk mengalir. Penelitian menyebutkan bahwa konstipasi lebih sering umum terjadi di wanita dan kerap dikaitkan dengan nyeri perut dan kembung. 

  1. Diare

IBS yang disertai diare, juga disebut IBS-D, nampak lebih sering dialami oleh pria. Akan tetapi, wanita sering merasakan diare yang lebih parah tepat sebelum periode menstruasi dimulai.

  1. Kembung

Perut kembung juga merupakan salah satu gejala umum dari IBS. Kembung dapat menyebabkan perasaan kencang pada perut bagian atas dan merasa cepat kenyang ketika makan. Kembung juga kerap menjadi gejala awal menstruasi.

Perempuan dengan IBS akan lebih mungkin mengalami kembung pada fase menstruasi tertentu. Memiliki kondisi ginekologi tertentu, seperti endometriosis, juga dapat memperburuk gejala kembung. 

  1. Inkontinensia Urine

Inkontinensia urine didefinisikan sebagai keluarnya urine tanpa disadari atau tidak sengaja, dalam istilah lainnya disebut juga kebocoran urine. Inkontinensia urine merupakan bagian dari gangguan saluran kemih bagian bawah dan dapat terjadi akibat berbagai sebab.

Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2010, diketahui bahwa perempuan dengan IBS lebih berkemungkinan memiliki kondisi ini. Beberapa gejala umumnya adalah sering buang air kecil, rasa nyeri saat kencing, dan nocturia, atau kencing berlebih saat malam hari.

Inkontinensia urine juga disebut sebagai kebocoran urine

  1. Prolaps Organ Panggul

Terdapat bukti bahwa perempuan dengan IBS berkemungkinan lebih besar untuk mengalami prolaps organ panggul. Prolaps organ panggul terjadi ketika otot dan jaringan yang menyangga organ di sekitar panggul menjadi lemah dan kendor.

Hal itu berujung pada organ-organ di sekitar panggul keluar dari tempat seharusnya. Beberapa tipe prolaps organ panggul adalah vaginal prolapse, uterine prolapse, rectal prolapse, dan urethral prolapse. Konstipasi dan diare kronis juga dapat meningkatkan risiko atas kondisi ini.

  1. Gejala Menstruasi yang Makin Parah

Perempuan dengan IBS melaporkan mengalami gejala menstruasi yang lebih parah. Selain itu, gejala IBS juga dapat makin parah pada fase tertentu di siklus menstruasi. Sehingga hubungannya menjadi dua arah. Fluktuasi hormonal yang terjadi menjadi penanggung jawab atas kondisi ini. 

Diagnosis IBS

Berdasarkan riwayat kesehatan, seseorang akan didiagnosis IBS jika mengalami:

  1. Gejala nyeri perut yang bertahan setidaknya satu hari per minggu selama 3 bulan terakhir.

  2. Rasa nyeri dan tidak nyaman yang mereda setelah buang air besar.

  3. Perubahan konsisten pada frekuensi buang air.

  4. Adanya lendir pada feses.

Meskipun IBS juga menyerang laki-laki, akan tetapi ada beberapa gejala yang hanya ada, atau tingkatnya lebih parah, pada wanita. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh hormon reproduksi wanita. Kombinasi perubahan gaya hidup, pengobatan di rumah, dan perawatan medis dapat membantu mengatasi gejala IBS.

Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!