Mengenal Premenstrual Dysphoric Disorder

Mengenal Premenstrual Dysphoric Disorder

Kesehatan 665

Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) merujuk pada kumpulan gejala fisik dan emosi yang mulai terjadi pada 1-2 minggu sebelum haid. PMDD mirip dengan premenstrual syndrome (PMS) tapi gejalanya, terutama dalam aspek emosi, lebih parah. Jika kamu cenderung mengalami gejala PMS yang parah hingga bisa mengganggu aktivitas harian, maka kemungkinan yang kamu rasakan adalah PMDD.

Shop with Me

Jilbab Bergo Grosir Murah
IDR 39.998
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sepatu Wanita Sneakers Sidney Roulfine S15 Korean Style
IDR 40.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
DVINE COLLAGEN
IDR 980.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Berikut merupakan beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang PMDD.

Apa saja gejala PMDD?

Biasanya, gejala PMDD mulai muncul sejak 7-10 hari sebelum haid, meskipun terkadang ia muncul lebih cepat ataupun terlambat. Sama seperti PMS, PMDD juga memiliki gejala fisik dan emosional. Tapi, kamu mungkin cenderung akan mengalami gejala emosional ketimbang gejala fisik, ataupun sebaliknya. 

Gejala emosional PMDD contohnya adalah sebagai berikut:

  • Muncul rasa gugup

  • Merasakan amarah.

  • Sering menangis.

  • Merasa lepas kendali.

  • Mudah melupakan sesuatu.

  • Kehilangan minat dan semangat dalam aktivitas serta hubungan.

  • Mudah tersinggung dan gampang marah

  • Mood yang mudah berubah-ubah.

  • Mengalami panic attack.

  • Paranoid.

  • Merasa sedih.

  • Terlintas pikiran untuk mengakhiri hidup.

Depresi menjadi salah satu gejala dari PMDD

Sedangkan, gejala fisik dari PMDD meliputi beberapa hal berikut ini:

  • Muncul jerawat.

  • Sakit punggung.

  • Nyeri tulang dan sendi.

  • Kembung.

  • Nyeri pada payudara.

  • Masalah pada sistem pencernaan, seperti konstipasi, diare, mual, dan muntah.

  • Kram.

  • Pusing dan sakit kepala. 

  • Berkurangnya gairah seksual.

  • Haid yang sakit.

Apa yang menyebabkan PMDD?

Para ahli berpendapat bahwa PMDD merupakan respon dari perubahan tingkat hormon yang terjadi selama siklus menstruasi berlangsung. Sepanjang siklus menstruasi, tubuh akan melalui kenaikan dan penurunan level hormon estrogen dan progesteron. Hal ini dapat berdampak pada tingkat serotonin, sebuah neurotransmiter yang memiliki peran penting dalam pengelolaan mood. 

Apa saja perawatan untuk PMDD?

Hingga saat ini, tidak ada obat yang secara langsung dapat menyembuhkan PMDD. Akan tetapi terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol gejala yang timbul.

  1. Perubahan gaya hidup

Bagi sebagian orang, sedikit mengubah kebiasaan dapat memberikan dampak yang besar untuk gejala PMDD. Hal ini termasuk:

  • Rutin melakukan olahraga.

  • Selalu memperhatikan tingkat stres dan mengelolanya sebaik mungkin.

  • Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, tinggi garam, mengandung kafein, serta beralkohol.

  • Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan mood, seperti makanan dengan protein tanpa lemak dan karbohidrat kompleks yang dapat meningkatkan tryptophan, sebuah zat yang digunakan tubuh untuk memproduksi serotonin.

  1. Terapi

Mengunjungi terapis dapat membantu mengatasi tantangan emosional yang datang bersama PMDD. Jenis terapi khusus yang dapat sangat berguna untuk PMDD adalah cognitive behavioral therapy (CBT). 

  1. Konsumsi obat-obatan

Jika beberapa cara yang telah disebutkan tidak bekerja, dokter dapat merekomendasikan untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya:

  • Antidepresan

  • Obat hormonal tertentu, seperti pil pengendali kehamilan, dapat membantu mencegah munculnya gejala PMDD.

Olahraga dapat membantu memperbaiki mood

Secara singkat, PMDD merupakan versi lanjutan PMS yang lebih parah hingga dapat mengganggu aktivitas harian. Kondisi dimiliki oleh sekitar 10% wanita di usia subur. PMDD cenderung akan sembuh dengan sendirinya ketika seseorang telah memasuki fase menopause. Keputusan untuk mengonsumsi obat harus didasari dari rekomendasi dan arahan dokter.

Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!