Endometriosis merupakan kondisi dimana terdapat jaringan mirip endometrium, lapisan dinding rahim, yang tumbuh di luar rahim. Endometriosis dapat menyebabkan nyeri di area sekitar panggul, terutama saat haid, hingga menimbulkan masalah kesuburan jika tidak ditangani secara tepat. Diperkirakan kondisi ini dimiliki 1 dari 10 wanita usia subur di Amerika Serikat. 

Shop with Me

Sendok

IDR 3.000

Beli Sekarang

Flowest Collagen drink

IDR 120.000

Beli Sekarang

DVINE COLLAGEN

IDR 980.000

Beli Sekarang

Jepitan Rambut Imut

IDR 50.000

Beli Sekarang

Meskipun sejauh ini masih belum ditemukan obat untuk menyembuhkan kondisinya, akan tetapi endometriosis dapat dikelola dengan penanganan yang menyeluruh. Perawatan yang dimaksud harus melibatkan pengelolaan rasa sakit dan gaya hidup yang sehat, termasuk memperhatikan nutrisi dan aktivitas fisik. 

Makanan yang Berdampak Negatif Pada Endometriosis

Pemilihan gaya hidup dapat berdampak pada perkembangan kondisi endometriosis dan meningkatkan risikonya. Pilihan tersebut juga dapat mempengaruhi seberapa parah rasa sakit yang dirasakan dan seberapa baik kondisinya ditangani. Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang dampak makanan, akan tetapi makanan berikut diperkirakan dapat memberikan efek negatif terhadap endometriosis. 

1. Makanan berlemak trans tinggi

Peneliti menyebutkan bahwa endometriosis lebih banyak ditemukan pada wanita yang mengonsumsi lebih banyak minyak trans. Lemak trans umumnya ditemukan di makanan yang digoreng dan makanan cepat saji.

2. Daging merah

Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan risiko perkembangan endometriosis bersamaan dengan konsumsi daging merah yang tinggi. Yang termasuk dalam kategori daging merah adalah daging sapi, kambing, babi, dan domba.

3. Gluten

Gluten merupakan protein yang terdapat dalam tepung atau beberapa jenis kacang dan biji-bijian, seperti jagung, quinoa, dan gandum. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa 75% wanita dengan endometriosis mengalami penurunan rasa sakit setelah menghilangkan gluten dari makanan yang dikonsumsi.

4. Makanan tinggi FODMAP

FODMAP merupakan singkatan dari fermentable, oligosaccharides, monosaccharides, and polyol. Dengan kata lain, FODMAP adalah sekumpulan karbohidrat rantai pendek yang kurang baik diserap usus kecil sebelum difermentasikan oleh bakteri. 

Perempuan yang mengonsumsi daging merah 2-4 kali per minggu menunjukkan peningkatan risiko ondometriosis.

Makanan yang Berdampak Positif Pada Endometriosis

Cara terbaik untuk melawan inflamasi dan rasa nyeri yang disebabkan oleh endometriosis adalah dengan mengonsumsi yang kaya akan nutrisi serta bergizi seimbang. Lebih lanjut, makanan yang disarankan utamanya berbasis nabati serta menyediakan banyak vitamin dan mineral. Beberapa makanan yang dapat dikonsumsi adalah:

1. Makanan dengan serat tinggi, seperti buah, sayuran, dan kacang-kacangan.

2. Makanan yang kaya akan kandungan zat besi, seperti sayuran hijau, brokoli, kacang polong, dan biji-bijian.

3. Makanan yang banyak memiliki kandungan asam lemak esensial, seperti ikan salmon, saden, herring, trout serta chia dan biji rami.

4. Makanan dengan antioksidan tinggi yang banyak ditemukan pada buah dengan warna terang, seperti jeruk, beri, serta coklat hitam, bayam, dan buah bit.

Omega-3 yang terdapat pada ikan juga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular

Olahraga dan Terapi Alternatif

Olahraga juga dapat membantu mengelola kondisi endometriosis. Selain dapat mengurangi kadar hormon estrogen, olahraga juga dapat memicu pelepasan hormon endorfin yang dapat memperbaiki mood. Sebagai tambahan, perawatan dengan metode konvensional juga dapat memberi manfaat bagi wanita dengan endometriosis. Meditasi, yoga, akupuntur, dan pijat merupakan beberapa contohnya. 

Pastikan untuk memperhatikan respon tubuh terhadap makanan yang dikonsumsi. Pertimbangkan untuk menemui ahli gizi agar bisa mendapatkan rencana makanan terbaik untukmu, karena kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda-beda.

Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!