Pengaruh Makanan Terhadap Gejala Menopause

Pengaruh Makanan Terhadap Gejala Menopause

Kesehatan 544

Menopause merupakan fase alami yang akan dijumpai oleh setiap wanita dalam perjalanan hidupnya. Seorang wanita secara resmi memasuki fase menopause jika ia sudah lebih dari 12 bulan beruntun tidak mengalami haid. Meskipun demikian, proses transisi dan gejala yang berkaitan dengan menopause dapat berlangsung selama beberapa tahun.

Shop with Me

Botol Minum keren kustom
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Day Cream Lumwhite + SPF Tube 20 gr - Whitening Day Cream
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jilbab Bergo Grosir Murah
IDR 39.998
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Meskipun menopause kerap dikaitkan dengan meningkatnya risiko dari beberapa masalah kesehatan, akan tetapi penerapan pola makan yang tepat dipercaya dapat mengurangi gejala dan mempermudah proses transisi ini. Pada artikel kal ini, akan dibahas bagaimana pilihan makanan yang kita konsumsi mempengaruhi gejala menopause yang dialami. 

Apa saja perubahan yang terjadi bersamaan dengan menopause?

Pada tahap transisi menuju fase menopause, kadar hormon estrogen akan mulai mengalami penurunan sehingga mengganggu pola siklus estrogen dan progesteron normal. Menurunnya kadar hormon estrogen memiliki dampak negatif terhadap metabolisme tubuh, dan berpotensi mengakibatkan kenaikan berat badan.

Perubahan ini juga bisa memberikan dampak pada kadar kolesterol dan bagaimana tubuh mencerna karbohidrat. Berkurangnya kepadatan tulang yang berujung pada meningkatnya risiko retak atau patah juga merupakan dampak yang disebabkan perubahan hormon yang terjadi.

Terdapat beragam makanan yang masuk dalam kelompok whole grain, lho!

Apa saja makanan yang dapat meredakan gejala menopause?

Terdapat beberapa jenis makanan yang telah terbukti dapat meredakan gejala menopause, yaitu:

  1. Produk olahan susu

Produk olahan susu, seperti susu, yogurt, dan keju, mengandung kalsium, fosfor, kalim, magnesium, serta vitamin D dan K yang semuanya memiliki peran penting untuk kesehatan tulang. Selain itu, produk olahan susu juga baik untuk memperbaiki kualitas tidur karena kandungan asam amino glisin yang dimilikinya.

  1. Whole grain

Whole grain merupakan jenis biji-bijian yang belum mengalami proses pengolahan atau penggilingan. Whole grain bisa berbentuk jenis makanan, seperti beras merah, ataupun produk olahan, seperti roti gandum. Pola makan yang mengandung banyak whole grain dikaitkan dengan menurunnya risiko penyakit jantung, kanker, dan kematian dini. 

  1. Buah dan sayur

Buah dan sayur kaya akan kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Dalam sebuah penelitian yang berlangsung selama satu tahun dan melibatkan lebih dari 17.000 wanita menopause, ditemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, serat, dan kedelai mengurangi gejala hot flashes hingga 19%. Hal ini dikaitkan dengan pola makan yang lebih sehat dan penurunan berat badan.

  1. Makanan yang mengandung fitoestrogen

Fitoestrogen merupakan senyawa yang ditemukan pada makanan yang dapat berperan sebagai hormon estrogen lemah pada tubuh manusia. Makanan yang secara alami mengandung fitoestrogen antara lain adalah kedelai, buncis, kacang tanah, anggur, beri, plum, teh hijau, dan masih banyak lagi. 

  1. Protein yang berkualitas

Menurunnya kadar hormon estrogen akibat menopause juga dikaitkan dengan berkurangnya massa otot dan kekuatan tulang. Oleh karena itu, perempuan yang sedang mengalami menopause disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak protein. 

Apakah ada makanan yang harus dihindari?

Menghindari beberapa makanan berikut juga dapat mengurangi gejala yang timbul akibat menopause:

  1. Makanan dengan gula tambahan dan karbohidrat olahan

Makanan olahan dan gula tambahan diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah secara singkat. Semakin banyak proses pengolahan yang dilakukan terhadap sebuah makanan, semakin besar dampaknya pada gula darah.

  1. Alkohol dan kafein

Mengonsumsi kafein dan alkohol telah terbukti pada memicu munculnya hot flashes pada wanita yang sedang menuju fase menopause. 

  1. Makanan pedas

Meskipun ketahanan terhadap makanan pedas tiap orang berbeda, kita harus bijak dalam mengonsumsinya. Hal ini karena terdapat beberapa penelitian mendapati bahwa makanan pedas dapat meningkatkan gejala menopause. 

  1. Makanan tinggi kandungan garam

Konsumsi garam berlebihan telah dikaitkan dengan rendahnya kepadatan tulang pada wanita yang telah memasuki fase menopause. Selain itu, mengurangi konsumsi garam juga dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi yang meningkat pada fase menopause.

Batasi konsumsi kopi, ya!

Melakukan sedikit perubahan pada gaya hidup dan pola makan dapat membantumu melalui fase transisi secara lebih mudah. Konsultasikan kepada dokter jika terdapat alergi atau kondisi medis yang membuatmu tidak bisa mengonsumsi makanan tertentu.

Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!