Kista ovarium adalah tumor yang paling umum terjadi dengan prevalensi lebih dari 30% dan potensi keganasannya hanya sebesar 2%, biasanya terjadi pada wanita dengan usia reproduksi sekitar 20-40 tahun.
Shop with Me
Kista ovarium merupakan kantung yang berisi cairan dan terdapat di dalam maupun permukaan ovarium atau indung telur. Pada umumnya kista muncul selama wanita dalam masa subur atau menstruasi dan berukuran kecil atau besar, cystic atau padat, jinak ataupun ganas. Normalnya, setiap wanita memiliki dua buah ovarium di sebelah kanan dan kiri dengan fungsi utamanya adalah menghasilkan sel telur dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Namun, terganggunya fungsi ovarium merupakan hal yang mungkin saja bisa terjadi, salah satunya adalah kista pada ovarium ini.
Jenis Kista Ovarium
1. Kista Fungsional
Kista fungsional adalah jenis yang paling sering dialami oleh wanita, tidak berbahaya dan akan hilang dalam rentang waktu 2-3 periode menstruasi. Kista jenis ini muncul ketika ovarium melepaskan sel telur untuk dibuahi (ovulasi), namun jika ukuran sel telur setiap bulannya bertambah maka akan terbentuknya kista fungsional ini.
Kista Folikel
Normalnya, sel telur akan dikelilingi oleh folikel dan akan pecah saat ovulasi. Ketika folikel tidak pecah dan sel telur tidak bisa dilepaskan maka terbentuklah kista folikel. Folikel akan membengkak karena dipenuhi oleh cairan dan membentuk jadi kista
Kista Korpus Luteum
Folikel yang pecah dan berhasil melepaskan sel telur akan menjadi korpus luteum serta memproduksi cairan. Kista akan terbentuk saat lubang pada korpus luteum tersumbat dan mengalami penumpukan cairan. Yang pada akhirnya, korpus luteum berkembang menjadi kista.
2. Kista Patologis
Kista patologis bisa bersifat jinak maupun ganas, akan tetapi biasanya kista ini sering ditemukan bersifat jinak. Kista patologis tidak memiliki hubungan dengan siklus menstruasi dan muncul ketika ada pertumbuhan sel yang abnormal.
Kista Dermoid
Kista jenis ini bersifat jinak tapi bisa menjadi kanker yang asalnya dari sel embrio yang ada sejak lahir dan selama wanita mengalami masa subur akan terus berkembang.
Kista Adenoma
Kista adenoma bisa berisi cairan atau lendir yang muncul pada permukaan ovarium, kista jenis ini bisa membesar sampai mengakibatkan ovarium terpelintir, sehingga aliran darah menuju ovarium akan berkurang bahkan berhenti.
Endometrioma
Kista ini terjadi akibat sel yang berada di dinding rahim (endometrium) tumbuh pada indung telur.
Penyebab Kista Ovarium
1. Masalah hormonal
Kista ovarium dapat disebabkan oleh masalah hormonal atau obat-obatan yang dikonsumsi guna membantu berovulasi. Kista fungsional akan hilang dengan sendirinya tanpa dibantu oleh pengobatan.
2. Endometriosis
Kista ovarium dapat berkembang di tubuh wanita dengan endometriosis, jaringan endometriosis dapat menempel dan bertumbuh pada ovarium. Penderita kista ini akan mengalami rasa sakit saat melakukan hubungan seksual dan saat menstruasi.
3. Kehamilan
Untuk membantu dan mendukung kehamilan hingga plasenta terbentuk, kista biasanya berkembang saat awal kehamilan. Kista juga terkadang tetap berada di ovarium sampai akhir kehamilan, kadang perlu juga melakukan pengangkatan.
4. Infeksi panggul yang parah
Infeksi pada panggul yang lumayan parah akan menyebar ke ovarium dan saluran tuba hingga pada akhirnya akan menyebabkan terbentuknya kista.
Gejala Kista Ovarium
Sebagian besar wanita tidak menyadari kalau dirinya mengidap kista, karena penderita tidak akan merasakan gejala kalau kistanya masih berukuran kecil. Biasanya gejala akan terasa setelah kista berukuran besar, karena tumbuhnya kista dapat menghambat pasokan darah yang menuju ke ovarium. Gejala umum yang biasa dirasakan adalah sebagai berikut:
1. Rasa Nyeri
Rasa nyeri biasanya dirasakan pada area bawah perut dengan tingkat kesakitan yang beragam mulai dari ringan hingga berat dan juga bisa hilang dan muncul kembali. Rasa sakit juga akan dirasakan ketika penderita melakukan hubungan seksual.
2. Menstruasi mengalami perubahan
Wanita yang mengidap kista ovarium akan mengalami perdarahan yang lebih banyak atau lebih sedikit pada saat periode menstruasi, serta siklus menstruasi bisa jadi tidak teratur.
3. Masalah pada pencernaan
Pengidap kista ovarium sering kali merasa kenyang padahal baru makan dengan porsi yang sedikit dan juga seringkali mengalami perut kembung. Gejala lainnya adalah sulit buang air besar, namun sering buang air kecil.
Referensi:
Web MD. (2022). Ovarian Cysts [Online] https://www.webmd.com/women/guide/ovarian-cysts
NHS. (2019). Ovarian Cysts [Online] https://www.nhs.uk/conditions/ovarian-cyst/
The American College Of Obstetricians and Gynecologists.(2021). Ovarian Cysts [Online] https://www.acog.org/womens-health/faqs/ovarian-cysts