Tanggapan Siti Fadilah Supari Terhadap Varian Omicron Masuk RI dan Kasus Kematian Pertama di Inggris

Tanggapan Siti Fadilah Supari Terhadap Varian Omicron Masuk RI dan Kasus Kematian Pertama di Inggris

Kesehatan 283

Mantan Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari, meluncurkan komentarnya terhadap kemunculan varian Omicron yang membuatnya viral. Menurutnya, kemunculan Omicron terlalu dibesar-besarkan dan membuat ketakutan di masyarakat.

Shop with Me

Jepitan Rambut Imut
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Lipstik Maybelline new york
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
SPIRO Mixed Fiber Detox Tubuh
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Tanggapan Siti Fadilah Supari Terhadap Varian Omicron (Sumber : ANTARA FOTO)

“Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama, yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung protein itu. Nah, kemudian didramatisasi gitu kayaknya, (sampai bilang) mati lo kalau kena Omicron,” tuturnya di Youtube Realita TV

 

“Sifat virus memang begitu, kalau cepat menular seperti flu keganasannya rendah. Tetapi kalau semakin ganas, dia semakin sulit untuk menular,” ungkapnya lebih lanjut

 

Ia mengungkapkan bahwa virus Omicron tidak perlu ditakuti masyarakat. Tidak sedikit juga yang beranggapan bahwa pemerintah sengaja memunculkan pemberitaan kasus Omicron pertama menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PML), dr Siti Nadia Tarmizi, membantah kabar burung tersebut. Menurutnya, pemberitaan ini adalah bentuk transparasi supaya masyarakat tidak lengah meski kasus di Indoensia sudah cukup melandai.

 

Sementara di Inggris, kasus kematian pertama telah dilaporkan pada 13 Desember lalu. Kasus ini diketahui menimpa seorang penganut teori konspirasi untuk menolak program vaksinasi. John, anak tiri dari pria tersebut mengonfirmasi bahwa korban tidak divaksin. Ia juga mengungkap bahwa ayah tirinya berisiko rendah terinfeksi karena nyaris tak pernah keluar rumah.

 

“Ia sehat, bugar, tak merokok, dan tak minum-minum selama nyaris 30 tahun,” ujarnya dilansir dari laman The Independent.

 

John menyatakan bahwa ayah tirinya adalah seseorang yang berpendidikan namun memiliki perbedaan pendapat bahwa virus Corona yang tidak nyata. Ia juga menambahkan bahwa mereka yang menolak untuk divaksinasi harus khawatir dengan penyebaran luas varian baru Omicron.

 

Berkaca dari kasus tersebut, sebaiknya masyarakat Indonesia tetap memperkuat protokol kesehatan dan tidak lengah. Pasalnya hingga saat ini kabar masuknya varian Omicron ke beberapa negara terus bermunculan.