Bukan Membesarkan Payudara, Inilah Manfaat Meremas Payudara

Bukan Membesarkan Payudara, Inilah Manfaat Meremas Payudara

Kesehatan 462

Sejak berabad silam, beredar mitos bahwa meremas payudara bisa membesarkan payudara. Padahal sentuhan bukanlah faktor yang dapat mengubah ukuran buah dada. Faktor lain seperti kehamilan, menyusui, menstruasi, kenaikan berat badan, hingga konsumsi obat tertentu justru berpengaruh lebih besar. Di samping itu, meremas payudara dapat memberikan manfaat kesehatan bagi wanita. Apakah manfaat tersebut?

Shop with Me

SPIRO Mixed Fiber Detox Tubuh
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sendok
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel SPF 30 PA +++ 40 ml
IDR 35.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

 

Mitos Meremas Payudara Bikin Besar

Payudara tidak akan langsung bertambah besar, kemungkinan kita hanya akan merasaannya jadi lebih penuh. Hal ini karena rangsangan tersebut membuat aliran darah meningkat ke payudara hingga terlihat membesar sementara.

 

Namun penelitian dari University of California menyebutkan bahwa meremas payudara dapat membunuh kanker. Penelitian menemukan bahwa memberikan tekanan fisik pada sel kanker mampu menekan pertumbuhan sel sehingga menurunkan risiko kanker payudara.

 

Maka apabila aktivitas seksual suami istri seperti merangsang payudara menjadi salah satu yang Anda sukai, tak usah ragu melakukannya. Meski tidak ada hubungannya dengan ukuran payudara, namun kegiatan ini dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.

 

Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Payudara

1. Kehamilan

Seorang wanita yang sedang hamil akan mengalami perubahan hormon yang turut andil dalam tertahannya volume air dan darah di payudara.

Tak hanya itu, di fase yang terjadi selama 9 bulan ini tubuh sedang bersiap untuk menyusui. Hal inilah yang menjadi penyebab di balik ukuran payudara membesar selama kehamilan.

 

2. Menyusui

Setelah melahirkan, ibu akan memasuki fase berikutnya yaitu menyusui. Dalam sehari, ukuran payudara bisa berubah-ubah tergantung pada ASI yang dihasilkan. Selain itu, apakah ASI sudah diberikan secara langsung kepada bayi atau diperah juga berpengaruh terhadap ukurannya.

 

3. Menstruasi

Pernah merasa payudara lebih sensitif ketika menjelang menstruasi? Ini wajar karena pada saat PMS, hormon estrogen meningkat dan mencapai puncaknya selama 14 hari dalam siklus menstruasi.

Sekitar 7 hari kemudian, level hormon progesteron juga mencapai puncaknya. Ini berpengaruh terhadap kelenjar yang ada di payudara. Konsekuensinya, payudara terasa lebih lunak sekaligus membengkak.

 

4. Konsumsi obat

Mengonsumsi beberapa jenis obat, sepeti terapi estrogen dan pil KB juga dapat mengubah seberapa besar payudara seseorang. Pasalnya, pil KB mengandung hormon dengan efek yang mirip seperti perubahan payudara saat menstruasi.

Tak hanya itu, mengonsumsi pil KB juga bisa membuat seseorang menahan lebih banyak air. Akibatnya, payudara bisa tampak sedikit lebih besar. Namun ketika tubuh telah beradaptasi dengan bertambahnya hormon saat mengonsumsi pil KB, ukuran buah dada bisa kembali seperti semula.

 

5. Kenaikan berat badan

Mengingat sebagian besar komposisi payudara adalah lemak, kenaikan berat badan pun bisa berdampak pada ukurannya. Faktor utama yang berpengaruh adalah seberapa besar indeks massa tubuh seseorang. Semakin tinggi indeks ini, ukuran payudara pun cenderung lebih besar.

Selain itu, beberapa orang juga bisa merasakan payudaranya membesar paling awal ketika berat badannya bertambah. Sama seperti orang yang melihat pipinya menjadi semakin chubby saat timbangan mengarah ke kanan.

 

 

Minimnya wawasan tentang berbagai bentuk dan ukuran payudara di masyarakat membuat mitos ini masih beredar luas. Meski meremas payudara dapat membesarkan payudara merupakan mitos, namun aktivitas ini dapat bermanfaat untuk kesehatan payudara seorang wanita. Jadi tidak ada salahnya melakukan kegiatan ini, terutama apabila dapat mempererat hubungan intim dengan pasangan.