Normalkah Anak Sering Menggesekkan dan Memegang Kelaminnya?

Normalkah Anak Sering Menggesekkan dan Memegang Kelaminnya?

Parenting 789

Ladies yang mungkin sudah punya anak atau saudara yang masih kecil, pernah menangkap basah saat mereka memegang atau menggesek kelaminnya? Mungkin yang terpikirkan pertama adalah kelaminnya sakit atau gatal. Tapi setelah ditanya bukan itu alasannya. Malah terkesan seperti menghindar atau malu.

Shop with Me

Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pomona
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Azzura Two Way Cake
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sweetshirt dress by H&M
IDR 200.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Bukannya lega, kita malah tambah khawatir, kan? Mungkin Ladies dan para orang tua akan risau bahkan panik melihat perilaku tersebut. Berbagai spekulasi negatif pasti terlintas. Tapi tak perlu khawatir, ternyata perilaku tersebut ada penjelasannya!

sumber: pexels

Kenapa anak suka memegang atau menggesek kelamin?

Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., M.Psi., mengatakan bahwa saat mereka melakukan hal tersebut, ternyata anak sedang berada pada fase falik,yaitu fase dimana mereka sudah bisa merasa nikmat yang berasal dari kelaminnya. Tapi jangan khawatir, menurutnya perilaku tersebut bukan termasuk perilaku menyimpang.

sumber: pexels

Selain fase falik, ternyata anak memiliki 3 fase lain yaitu fase oral di usia 0-2 tahun dimana merasakan nikmat dari mulutnya. Makanya pada usia ini, anak sering memasukan tangan dan benda-benda asing ke dalam mulutnya. Kemudian ada fase anal, dimana anak sudah mulai merasa bisa dan sanggup untuk menahan air seni atau feses. Fase ini biasa digunakan orang tua untuk melatih anak buang air besar atau kecil sendiri.

Kembali pada fase falik tadi, pada umur 3-5 tahun dimana anak sudah mulai bisa merasa kenikmatan jika kelaminnya tersentuh. Makanya mungkin dari kita pernah sesekali melihat anak memegang atau bertanya kenapa merasakan sensasi aneh dan baru dari kelaminnya.

Jika melihat anak melakukan perilaku tersebut, jangan panik atau memarahi mereka.

sumber: pexels

Ajarkan anak mengenali tubuhnya lebih jauh

Ini bisa termasuk pada edukasi seksual sejak dini pada anak. Ajarkan dan kenalkan secara mendasar fungsi organ-organ tubuh terutama bagian kelamin, dimana dia merasa baru dengan sensasi yang sedang dirasakannya. Katakan bahwa tidak baik untuk memainkan organ tersebut, karena tangan kita tidak higenis begitupun dengan kelamin. Ajarkan juga organ tubuh tersebut tidak boleh sembarangan tersentuh oleh orang lain termasuk keluarga dan orangtua sendiri.

Kenalkan rasa malu

Jangan lupa untuk katakan bahwa memegang dan memainkan (termasuk menggesek) itu tidak baik, saat sendirian apalagi terlihat oleh orang lain.

 

Kita juga harus berkaca, bisa jadi penyebab atau pemicu anak ingin merasakan rangsangan tersebut secara berulang berasal dari kesalahan kita yang tidak disadari. Misalnya terlalu lama saat memandikan atau membersihkan area kelamin, dibuat candaan dengan menyentuhnya dengan dalih masih kecil dan alasan lain-lain.