Tips Cegah Stunting pada Anak Sejak dalam Kandungan

Tips Cegah Stunting pada Anak Sejak dalam Kandungan

Kesehatan 407

Shop with Me

Poise Day Cream Lumwhite + SPF Tube 20 gr - Whitening Day Cream
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Toples Kaca Penyimpanan Makanan Bamboo Cover - YS-7061
IDR 61.600
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jilbab Bergo Grosir Murah
IDR 39.998
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
One set crinkle
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Penurunan angka stunting pada anak akan lebih efektif apabila para orang tua melakukan pencegahan. Setelah mengenali pemicu stunting pada anak, maka sudah dapat melakukan langkah untuk pencegahan.

Kesehatan anak dan ibu hamil menjadi konsentrasi perhatian pemerintah. Diharapkan anak yang dilahirkan sehat dan normal sehingga kecil kemungkinan mengalami gangguan pasca lahir.

Termasuk pencegahan stunting, perlu dilakukan sejak kehamilan agar calon bayi yang akan dilahirkan tidak mengalami masalah pertumbuhan sejak di dalam kandungan.

Selanjutnya ketika anak sudah lahir, tidak berisiko mengalami stunting pada saat balita kelak. Nah, berikut ini tips cegah stunting sejak masih dalam kandungan.

Perlukah mencegah stunting jauh hari sebelum lahir?

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek atau jauh berbeda dari pada rata-rata anak lain seusianya.

Gejala stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan, diantaranya disebabkan oleh asupan makanan bergizi pada ibu selama kehamilan kurang memenuhi kadar ideal.

Efeknya, bayi dalam kandungan tidak tercukupi kebutuhan gizinya guna tumbuh kembang dengan normal. Kondisi kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan akibatnya akan terus terbawa setelah anak dilahirkan.

Tips pencegahan stunting pada ibu hamil

Kementerian Kesehatan RI di tahun 2021 mengumumkan hasil survei gizi, diperkirakan 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting dan 1 dari 10 anak mengalami kekurangan gizi.

Anak yang kurang gizi dan stunting akan terhambat pertumbuhan fisiknya, dan juga berisiko mengalami kecerdasan yang kurang.

Disebutkan dalam situs WHO, pencegahan stunting perlu dilakukan sedini mungkin yaitu pada 1000 hari pertama usia anak, terhitung sejak dimulainya kehamilan.

Penuhi kebutuhan gizi

Ibu hamil wajib memenuhi kebutuhan gizi sejak awal kehamilan guna mencegah stunting pada anak, berikut kebutuhan nutrisi yang penting selama hamil.

  • Folat atau asam folat sebanyak 400 – 1000 mikrogram (mcg).

  • Kalsium sebanyak 1200 miligram per hari.

  • Vitamin D sebanyak 15 mcg per hari.

  • Protein sebanyak 61-90 gram per hari.

  • Zat besi sebanyak 9-18 mg per hari.

Makanan yang mengandung asam folat diantaranya sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan sitrus (seperti lemon dan jeruk). Konsumsi suplemen asam folat akan lebih baik.

Suplemen kalsium juga penting dalam membentuk tulang janin. Ibu hamil perlu konsumsi karena kebutuhan kalsium sangat tinggi dan itu belum tercukupi hanya dari makanan saja.

Sedangkan suplemen zat besi berguna untuk mencegah anemia (kurang darah) saat hamil. Selain konsumsi makanan bergizi dan suplemen selama hamil, juga perlu banyak minum air putih.

Hal ini guna mencegah tubuh kekurangan cairan dan dapat melancarkan peredaran darah serta menjaga volume cairan ketuban dalam rahim.

Hindari penyakit infeksi

Beberapa penyakit infeksi pada ibu hamil dapat berdampak pada janin dalam kandungan, toxoplasma, herpes, hepatitis B dan hepatitis C, rubella, dan virus Zika dalam data National Health Service dapat dicegah dengan:

  • Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun sampai bersih

  • Memasak daging, ayam, ikan, dan sayuran sampai benar-benar matang

  • Konsumsi makanan harus matang seperti sate dan hindari sayur lalapan

  • Hindari minum susu mentah

  • Lakukan vaksinasi sebelum hamil agar tubuh kebal terhadap infeksi virus yang berbahaya

  • Hindari berkunjung ke daerah yang rawan penyakit menular

Rajin beraktivitas fisik

Kondisi berbadan dua bila dibarengi dengan aktivitas fisik yang menyegarkan bisa menjadi upaya dalam pencegahan stunting pada ibu hamil.

Lakukan aktivitas fisik sederhana, sesuai kemampuan dan petunjuk dokter misalnya berjalan kaki, senam, yoga, pilates, dan sebagainya.

Manfaat aktivitas fisik adalah memperlancar peredaran darah dan cairan tubuh, lalu mencegah keluhan-keluhan saat hamil seperti kaki bengkak dan sebagainya.

Bila peredaran darah lancar, aliran nutrisi menuju rahim juga akan semakin baik sehingga janin dapat berkembang dengan sehat dan terhindar dari gejala stunting.

Rutin periksa kehamilan

Sebaiknya sejak awal kehamilan sudah rutin periksakan ke ahlinya, bisa bidan atau dokter spesialis kandungan untuk antisipasi kelainan dini.

Tujuan rutin periksa untuk memastikan janin berkembang dengan baik sesuai usia kehamilan dan zat-zat apa yang mungkin perlu ditambah asupannya sesuai saran ahli kesehatan.

Referensi:

Hello Sehat. (2022). Cara Mencegah Stunting pada Anak Sejak dalam Kandungan [Online] https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/mencegah-stunting-pada-anak-sejak-hamil/