Dampak Negatif Jika Seseorang Tidak Melakukan Imunisasi?

Dampak Negatif Jika Seseorang Tidak Melakukan Imunisasi?

Kesehatan 354

Shop with Me

Sweetshirt dress by H&M
IDR 200.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pomona
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gluta drink
IDR 300.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Imunisasi merupakan salah satu cara  pencegahan penyakit  yang dilaksanakan dengan pemberian vaksin. Seseorang dapat resisten terhadap suatu penyakit setelah dilakukan vaksin.  Apa saja manfaat dan prosedur pelaksanaan imunisasi? NewFemme akan membahasnya spesial kali ini untuk anda para pembaca setia. Dilansir dari newfemme.co dari berbagai sumber, berikut manfaat imunisasi :

  1. Tindakan pencegahan terhadap penyakit menular

Beberapa penyakit menular bisa dicegah dengan imunisasi seperti gondongan, flu, campak dan lainnya. Jadi, salah satu manfaat imunisasi adalah untuk tindakan pencegahan. Tentu saja kita tidak mau bukan terkena penyakit? Imunisasi bisa menjadi solusinya.

  1. Membantu untuk menghentikan penyebaran penyakit 

Salah satu bentuk tindakan untuk menghentikan penyebaran penyakit adalah dengan imunisasi. Melalui cara ini maka kita bisa menghindarkan penyebaran penyakit ke komunitas maupun lainnya. Terutama kepada mereka yang belum vaksin.

Apa saja imunisasi yang ada di Indonesia? 

Pemberian vaksin di Indonesia dimulai dari usia 0 bulan, yaitu ketika bayi baru lahir. Biasanya saat itu (kurang dari 24 jam) diberikan vaksin hepatitis. Namun, apabila bayi memiliki berat kurang dari dua kilogram maka akan diundur hingga satu bulan. Kecuali apabila hasil pemeriksaan menunjukkan ibu si bayi terkena HBsAg positif. Beberapa imunisasi lainnya pada bayi adalah sebagai berikut :

  • Imunisasi Polio: Umumnya diberikan setelah bayi lahir. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah penyakit polio.

  • Imunisasi BCG: Umumnya diberikan ketika bayi baru lahir atau sebelum bayi berusia 1 bulan. BCG dapat diberikan ketika hasil uji tuberculin negatif saat berusia 3 bulan maupun lebih dari itu. 

  • Imunisasi DPT: Umumnya diberikan saat bayi berusia enam minggu. Imunisasi yang diberikan adalah DTaP atau DTwP. Imunisasi DTaP pada usia dua, tiga atau empat bulan.

  • Imunisasi pneumokokus: Umumnya diberikan saat usia bayi dua bulan atau empat bulan dan enam bulan. Umumnya imunisasi ini diberikan dua kali dengan jarak satu bulan. Booster juga  pada usia tujuh hingga dua belas bulan. 

  • Imunisasi rotavirus monovalen: Umumnya diberikan sebanyak dua kali, yaitu pada usia enam minggu lalu selanjutnya interval empat minggu sejak pemberian dosis pertama.

 

Apa saja dampak negatif bila tidak imunisasi? 

  • Tubuh akan rentan infeksi. Hal ini dikarenakan tubuh tidak mempunyai pertahanan khusus sehingga virus maupun kuman dapat masuk dan menimbulkan infeksi.

  • Memudahkan penyebaran penyakit bagi orang-orang di sekitar. Apabila kita tidak diimunisasi dan terkena penyakit, maka akan memudahkan penyebaran penyakit kepada orang-orang di sekitar.

  • Resiko fatal bagi bayi. Bayi yang baru lahir maupun di bawah usia dua tahun akan memiliki resiko terkena penyakit yang menyebabkan resiko besar seperti polio dan lainnya. 

Keep smart, healthy and happy, Ladies!